Nganjuk, JendelaDesa.com – Ketua LSM Salam Lima Jari ( LSJ ) Anti Korupsi Nganjuk, mendatangi Mapolres Nganjuk guna melaporkan adanya dugaan tindak pidana korupsi suap menyuap yang diduga dilakukan Caleg Partai Golkar nomor urut 2 dengan ketua PPK beserta Panwascam Dapil 3 ( 28/2/2024).
Hal ini di sampaikan Yulia Margaretha selaku Ketua Salam Lima Jari ( SLJ ) Antik Korupsi Nganjuk usai menyerahkan surat laporan di Polres Nganjuk, dirinya menyampaikan kedatangannya ke Polres Nganjuk guna melaporkan dugaan yang di anggap masuk ke ranah korupsi, tentang perkara yang sempat viral kemarin, yaitu tentang adanya Penggelembungan Suara di Dapil 3, itu kita laporkan supaya ia bisa masuk ke ranah dugaan suap – menyuap ” jelasnya.
Lebih lanjut di sampaikan Yuliana Ketua SLJ Nganjuk, atau lebih terkenal dengan Yulma, bahwa saya melaporkannya bukan hanya pelanggaran Pemilu, tetapi juga di ranah korupsi, yang mereka sudah mengakui kemarin, yaitu oknum PPK bernama Moh. Alwi Baroya dan Panwascam Kertosono yang bernama Moch. Muchsin, dan otomatis juga Calegnya dari Partai Golkar nomor urut 2 yaitu Nisa Aprilia” ungkap Ketua SLJ.
” Kemarin mereka si pelaku sudah mengakuinya, dan itu merupakan alat bukti, juga ada saksi – saksi pelapor dari Partai – Partai lain, dan perlu diketahui, bahwa ranah suap – menyuap itu tidak harus selalu terkait dengan uang ” kata Yulma.
” Perlu diketahui bahwa terkuaknya kasus ini bermula dari kecurangan sejumlah saksi Parpol yang protes hasil rekap yang dirilis PPK atas ketidaksamaan data C1 yang dipegang oleh Partai dan PPK, saksi Partai menyebut Penggelembungan tejadi di 400 TPS yang ada di dua Desa wilayah Kecamatan Kertosono ” tambahnya.
Ketua SLJ Nganjuk juga berharap, bahwa Aparat Penegak Hukum dalam hal ini Polres Nganjuk yang juga menggaungkan Anti Korupsi, dapat sigap menindak lanjuti ke proses hukum yang berkelanjutan, dan tidak membekukan tanpa kejelasan, dan terlibat pula secara aktif dalam pemberantasan tindak pidana anti korupsi yang ada di Kabupaten Nganjuk ” harap Yulma.
( gik)
