KOTASEJUK Dan Disnaker Nganjuk Perbaiki Gubuk Marsinah, Mengenang Sejarah

Berita366 Dilihat

Nganjuk, JendelaDesa.com- Dalam rangka jelang peringati Hari Buruh Internasional atau May Day, Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk (KOTASEJUK) bersama Dinas Tenaga Kerja Nganjuk menggelar aksi sosial di Gubuk Marsinah, Dusun Jegong, Desa Wilangan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.

Aksi sosial ini berupa pembersihan dan perbaikan gubuk yang menjadi tempat ditemukannya jenazah Marsinah, seorang aktivis buruh yang tewas tragis pada 9 Mei 1993. Marsinah dikenal luas sebagai pejuang hak-hak buruh dan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.

Ketua KOTASEJUK, Amin Fuadi, mengatakan bahwa aksi ini bertujuan memberi penanda di lokasi yang memiliki nilai sejarah penting bagi Nganjuk dan bangsa Indonesia. “Kami merasa penting untuk memberi penanda di lokasi ini karena sebelumnya tidak ada papan informasi apa pun,” ujarnya.

Amin menjelaskan bahwa aksi ini juga bertujuan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan kaum buruh dan pengingat agar tragedi yang menimpa Marsinah tidak terulang kembali. “Harapannya, lokasi ini menjadi titik balik agar kita tidak melupakan sejarah dan terus memperjuangkan keadilan sosial,” ujarnya.

Aksi ini mendapat apresiasi dari masyarakat, termasuk Kepala Dusun Jegong, Sumijan. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada gubuk yang selama ini juga dimanfaatkan warga sebagai tempat beristirahat usai bekerja di sawah.

Kini, Gubuk Marsinah bukan lagi sekadar tempat berteduh para petani, melainkan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan pengingat akan pentingnya perjuangan hak-hak buruh di Indonesia. KOTASEJUK berkomitmen untuk melakukan perbaikan lanjutan secara bertahap dan berkoordinasi dengan warga sekitar untuk menjaga lokasi tersebut.

( red/ gik)