May Day 2025: Makam Marsinah Dipadati Peziarah, Bupati Nganjuk Usulkan Jadi Pahlawan Nasional

Berita274 Dilihat

Nganjuk, JendelaDesa.com- Tanggal 1 Mei bukanlah sekadar angka di kalender. Di seluruh dunia, hari ini diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal sebagai May Day. Setiap tahunnya, peringatan ini mengusung tema berbeda, dan pada tahun 2025, tema nasional yang diangkat adalah ” Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional “.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan May Day di Kabupaten Nganjuk diwarnai dengan ziarah ke makam Marsinah, aktivis buruh yang menjadi simbol perjuangan hak-hak pekerja Indonesia. Makam yang terletak di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, kembali dipadati ratusan peziarah dari berbagai elemen masyarakat. Serikat buruh, LSM, komunitas, forum masyarakat, serta simpatisan dari luar daerah turut hadir untuk menggelar doa bersama dan tabur bunga, Kamis (1/5/2025).

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, bersama Wakil Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari, serta jajaran dinas terkait, juga hadir dan memimpin langsung kegiatan doa bersama. Setelahnya, rombongan pemerintah daerah melanjutkan kunjungan ke rumah keluarga almarhumah Marsinah untuk memberikan santunan.

“Dalam rangka Hari Buruh ini, kita menyelenggarakan berbagai agenda. Kemarin ada pertandingan voli bersama serikat pekerja, Apindo, media, dan LSM. Malam harinya kita gelar istighosah,” ujar Kang Marhaen, sapaan akrab Bupati Marhaen Djumadi.

Dalam kesempatan itu, Kang Marhaen juga menyatakan komitmennya untuk mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional melalui panitia seleksi di Kementerian Sosial.

“Nganjuk punya kewajiban moral untuk mengusulkan Mbak Marsinah sebagai Pahlawan Buruh asal Nganjuk. Soal nanti disetujui atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting kita sudah berbuat,” tegasnya.

Sebagai bentuk penghormatan lebih lanjut, Pemkab Nganjuk juga merencanakan pembangunan patung Marsinah yang lebih besar dan representatif di tepi jalan. Selain itu, makam Marsinah juga akan direnovasi, setelah mendapat persetujuan dari kepala desa dan pihak keluarga.

Peringatan May Day tahun ini bukan hanya menjadi refleksi atas perjuangan kaum buruh, tetapi juga sebagai bentuk konkret penghargaan terhadap sosok Marsinah yang telah menjadi simbol perjuangan pekerja Indonesia.

(gik)