Warga Blitar Pelihara Buaya 3 Meter di Halaman Rumah, Evakuasi Terkendala Fasilitas

Berita, Peristiwa72 Dilihat

Blitar, HarianForum.com- Mungkin sebelumnya tidak pernah terlintas dalam pikiran Riadi, dusun Jegglik, desa Salam, kecamatan Wonodadi, kabupaten Blitar awalnya memelihara tukik buaya dengan ukuran kadal kebun, yang mana dengan seiring berjalannya waktu buaya tersebut tumbuh menjadi dewasa, dan pada saat ini telah memiliki panjang kurang lebih 3 meter. Dalam perkembangannya, buaya yang dipelihara terjadi perubahan pada ekor dan moncong menjadi panjang, juga badan semakin besar, sehingga hal tersebut menimbulkan kekhawatiran tidak hanya baginya, namun keresahan juga dirasakan oleh perangkat desa setempat.

Diungkapkan Tedy Prasojo, Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar yang turun langsung melihat lokasi keberadaan buaya diminta bantuan untuk dapatnya dilakukan evakuasi, setelah mendapat laporan dari aparatur kecamatan Wonodadi. Menjawab pertanyaan Harian Forum.com, terkait kondisi buaya yang dipelihara salah satu warga desa Salam sehingga perlu dilakukan evakuasi, Tedy menuturkan bahwasanya kandang buaya tidak memungkinkan digunakan, selain ukuran kandang yang tidak bisa menampung lagi, kontruksi kandang rawan mengalami kerusakan dengan gerakan buaya yang agresif.

“Kami dari tim damkar kabupaten Blitar, menerima informasi dari perangkat desa Salam melalui trantib kecamatan Wonodadi, yang mana informasinya bahwa disalah satu rumah warga telah memelihara buaya, dan saat ini kebingungan untuk evakuasi. Menurut keterangan, buaya tersebut asal mulanya dari adiknya yang berada di Papua, dimana waktu itu masih kecil seukuran kadal.Dengan berjalannya waktu, hingga saat ini buaya tersebut berumur 8 tahun panjangnya kurang lebih 3 meter, sedangkan kandang yang berbentuk kolam ukurannya 2,5 meter x 1 meter, sehingga tidak memungkinkan lagi ditempati.Jadi buayanya tidak leluasa, karena tubuhnya menekuk.” tuturnya.

“Posisi kandang buaya berada di depan rumah, sedangkan dinding kandang dari batu bata sudah terlihat rapuh karena usia.Yang dikhawatirkan oleh pemilik maupun perangkat desa setempat, kalau buayanya itu bergerak agresif dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Tedy.(6/6).

Disinggung pemadam kebakaran kabupaten Blitar diminta upayanya mengevakuasi binatang reptil bertubuh besar yang diduga buaya Irian, Tedy menandaskan tim Damkar bergegas menuju lokasi untuk melakukan cek serta memastikan keberadaannya.Setelah melihat kondisinya, dirinya berkoordinasi ke salah satu rekan yang berada di Basarnas dapatnya membantu menginformasikan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Provinsi Jatim. Namun hingga saat ini belum ada jawaban untuk tindak lanjut.

“Kalau untuk evakuasi, kami damkar kabupaten Blitar mohon maaf tidak bisa melakukannya, karena sarana dan prasarana kami tidak menunjang. Selain tembak bius supaya mudah dievakuasi, fasilitas untuk ke penangkaran kami tidak memiliki, mengingat buaya tersebut cukup besar, dan untuk mengevakusi buaya tersebut diperlukan standart operasional prosedur,” tandas Tedy Prasojo, S.Sos dengan menambahkan petugas damkar tidak hanya memadamkan api, melindungi jiwa dan harta benda saat terjadi kebakaran, namun juga menyelamatkan dan melindungi orang dalam kondisi darurat lainnya.(Ans).