Bupati Nganjuk Serahkan Bantuan Modal kepada Penyandang Disabilitas, Dorong Ekonomi Inklusif

Berita, Pemerintahan46 Dilihat

Nganjuk, JendelaDesa.com – Bupati Nganjuk, Dr. Drs. Marhaen Djumadi, S.E., S.H., M.M., M.B.A., secara simbolis menyerahkan bantuan berupa modal usaha dan mesin jahit kepada 20 penyandang disabilitas.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi yang diinisiasi oleh Baznas Kabupaten Nganjuk, dan disalurkan bersamaan dengan kegiatan pembukaan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di Aula Pendopo Kabupaten Nganjuk.

Penyerahan bantuan tersebut turut disaksikan langsung oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Nganjuk, H. Zainal Arifin, bersama jajaran pimpinan lainnya, dan mendapat sambutan hangat dari para penerima manfaat. Selain penyandang disabilitas, bantuan modal usaha juga diberikan secara simbolis kepada empat pelaku UMKM yang mewakili total 48 penerima dari Kelurahan Mangundikaran dan Kartoharjo. Bantuan yang disalurkan berasal dari dana Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) dengan nilai keseluruhan mencapai Rp48 juta.

Dalam sambutannya, Bupati Marhaen Djumadi menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak cukup hanya sebatas pemberian alat atau modal usaha, melainkan harus disertai dengan perubahan cara berpikir. “Pola pikir lebih penting daripada keterampilan teknis semata. Dengan mindset yang tepat, akan lahir pelaku usaha yang tangguh dan mandiri,” tegasnya.

Ia juga menyatakan dukungan penuhnya terhadap program kolaboratif ini, dan menilai bahwa sinergi antara BAZNAS, Dinas Tenaga Kerja, serta pemerintah daerah merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif. “Kita harus hadir dan bergerak bersama untuk membuka peluang pemberdayaan seluas mungkin, khususnya bagi kelompok rentan dan penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Program bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara BAZNAS dan pemerintah daerah sebagai upaya menciptakan perekonomian yang inklusif dan berkeadilan, khususnya dengan memberikan akses pelatihan keterampilan serta modal usaha bagi kelompok masyarakat rentan.

Ketua BAZNAS Kabupaten Nganjuk, H. Zainal Arifin, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas manfaat dana zakat agar program-program pemberdayaan yang bersifat produktif dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. “Mari kita dorong para ASN dan aparatur negara untuk terus meningkatkan pembayaran zakat guna memperkuat ekonomi masyarakat Nganjuk secara lebih luas,” ajaknya.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Nganjuk, Samsul Huda, S.H., M.H., menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan mencetak tenaga kerja yang tidak hanya siap terjun ke dunia kerja, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjadi wirausahawan baru. “Kami merancang pelatihan ini agar peserta mampu bekerja dan juga mandiri membuka usaha sendiri,” tuturnya.

Melalui program bantuan dan pelatihan ini, diharapkan para penerima dapat meningkatkan produktivitas, kemandirian ekonomi, serta menciptakan peluang usaha yang berkesinambungan. Pemerintah Kabupaten Nganjuk bersama BAZNAS menaruh harapan besar agar inisiatif ini menjadi model praktik baik dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor.