Wabup Nganjuk Resmikan Program Destana 2025, Dorong Kesiapsiagaan Desa Hadapi Bencana

Berita, Pemerintahan54 Dilihat

Nganjuk, JendelaDesa.com – Wakil Bupati Nganjuk, Mas Handy, secara resmi membuka kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Tahun 2025 yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk. Acara ini berlangsung di Pendopo K.R.T. Sosro Koesoemo dan akan dilaksanakan selama empat hari, dari 28 hingga 31 Juli 2025. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sesi materi di pendopo, kemudian dilanjutkan pelatihan lapangan yang dilakukan di masing-masing balai desa peserta.

Dalam sambutannya, Mas Handy menyampaikan bahwa keberadaan Destana sangat krusial sebagai ujung tombak penanganan bencana di tingkat lokal. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. “Tujuan dibentuknya Destana adalah agar masyarakat desa lebih sigap, tanggap, dan mampu merespons secara cepat ketika terjadi bencana,” tegasnya. Ia juga menjelaskan bahwa bencana bisa datang karena faktor alam atau karena perbuatan manusia, sehingga edukasi dan sistem informasi yang baik menjadi kunci pencegahan.

Lebih lanjut, Mas Handy mengungkapkan bahwa keterbatasan sumber daya di BPBD menjadi alasan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat desa menjadi pilar utama dalam membangun sistem kesiapsiagaan berbasis komunitas.

Tahun ini, program Destana menyasar delapan desa yang tergolong rawan bencana. Desa-desa tersebut adalah Ngangkatan dan Kedungpadang di Kecamatan Rejoso, Sukorejo, Balonggebang, dan Sumberjo di Kecamatan Gondang, Mabung di Kecamatan Baron, serta Lengkong dan Sawahan di Kecamatan Lengkong.

Setiap desa mengirimkan 30 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, seperti perangkat desa, karang taruna, linmas, pelaku usaha lokal, serta warga umum. Mereka akan memperoleh pelatihan mengenai potensi risiko bencana di wilayah masing-masing, serta pemahaman mengenai prosedur tanggap darurat yang tepat, cepat, dan terkoordinasi.

Melalui kegiatan ini, BPBD Kabupaten Nganjuk berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif, meningkatkan kesiapan warga, serta membentuk jejaring komunikasi dan respons bencana dari tingkat desa hingga ke pemerintah daerah.

Dengan adanya pembentukan Destana, diharapkan setiap desa mampu membentuk sistem tanggap darurat internal yang solid, sehingga penanganan awal terhadap bencana bisa dilakukan secara mandiri sebelum bantuan eksternal datang. Langkah ini dinilai efektif untuk meminimalisir dampak bencana sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga keselamatan lingkungan mereka.