Ketua P4S Ngudi Makmur Soroti Minimnya Dukungan Dinas Pertanian Blitar terhadap Kegiatan P4S Jawa Timur

Berita189 Dilihat

Blitar, JendelaDesa.com – Choirul Anam, ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ( P4S ) Ngudi Makmur Gogodeso, kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, mengungkapkan bahwasanya Forum Komunikasi (FK) P4S memiliki hubungan kerja sama dan koordinasi dengan dinas pertanian, agar dapatnya dinas pertanian baik kota maupun kabupaten Blitar memperhatikan P4S, setidaknya berkontribusi dalam keikutsertaan para P4S untuk mengikuti pertemuan triwulan P4S Jawa Timur. Choirul Anam menambahkan, dinas pertanian merupakan mitra P4S, salah satunya sebagai pendorong penerapan teknologi pertanian yang lebih maju serta inovasi kepada petani dan masyarakat perdesaan, juga diharapkan berperan aktif terhadap kegiatan FK P4S.

Bagi Choirul Anam pertemuan rutin yang diikuti FK P4S kabupaten Nganjuk, kabupaten Banyuwangi, kabupaten malang, kabupaten Ponorogo, kabupaten Bojonegoro, kabupaten Tuban, kabupaten Pasuruan, kabupaten Lumajang, kabupaten Jember dan Blitar serta daerah lainnya di Jawa Timur dirasa cukup penting untuk bisa menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan, yang mana dalam pertemuan rutin triwulan akan lebih menguatkan silaturahmi dan koordinasi, memberi dan menerima informasi yang dapat menjadi solusi dalam permasalahan terutama di dunia pertanian.

“Kegiatan triwulan P4S se Jatim rutin kali ini (30/7), digelar di P4S Intan, desa Swaru, kecamatan Pagelaran, kabupaten Malang, dimana nara sumber pak Sumrambah ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan Provinsi ( KTNA ) Jawa Timur menyampaikan keprihatinannya atas krisis regenerasi petani dan pentingnya peran P4S dalam menciptakan petani budidaya dan pengolahan, serta terus berkurangnya lahan pertanian. Sedangkan narasumber dari Widyaiswara BBPP Ketindan menyampaikan program kementrian pertanian tentang brigade pangan.Sebenarnya FK P4S Blitar raya itu ada 17 P4S, namun berhubung tidak adanya perhatian dari dinas pertanian kota maupun kabupaten, ya tidak ada koordinasi. Tetapi saya tetap berangkat menghadiri pertemuan, meskipun untuk akomodasi dan transportasi dengan biaya sendiri.” jelasnya kepada Harian Forum.com (31/7).

Disampaikan Choirul, seharusnya dinas pertanian mendukung aktif keberadaan dan kegiatan P4S, dengan melihat lembaga pelatihan dan pemberdayaan bagi petani pedesaan sebagai mitra strategis yang dibentuk dan dikelola oleh petani untuk petani. Choirul Anam menandaskan, P4S mempunyai peran penting sebagai penggerak pembangunan di dunia pertanian, namun sangat disayangkan dinas pertanian di kota dan kabupaten Blitar seakan menganggap kegiatan – kegiatan P4S tidak penting. Dan diakuinya kondisi tersebut berbeda dengan dinas pertanian daerah lain, yang mempunyai perhatian lebih terhadap kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya atau P4S.

“Ya memang minim keikutsertaan P4S Blitar dalam kegiatan pertemuan. Kalau dari jumlah paling banyak dibanding dengan daerah – daerah lain, tetapi daerah – daerah lain selalu mengirim P4S-nya lebih banyak dibanding Blitar. Apalagi mereka dari daerah lain itu diantar dari dinas.Padahal dari BBPP kan ada undangan selain P4S dalam pertemuan triwulan, undangannya ditujukan kepala dinas.Biasanya dari daerah lain mengirimkan perwakilan dari dinas, tapi di Blitar sering absen. Paling yang saya tahu dari dinas satu kali di Tulungagung, dan yang lainnya tidak pernah ikut.Ya minimal memerintahkan P4S untuk berangkat mengikuti perkembangan dan saling belajar antar P4S, agar P4S Blitar lebih maju lagi,” tandas Choirul Anam.(Ans).