Nganjuk, JendelaDesa.com- Tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Nganjuk (FPMN) serta Aliansi Madura Indonesia (AMI) sejumlah kurang lebih seratus orang gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Nganjuk pada Selasa, 5 Agustus 2025. Massa menuntut Disnaker mengusut dugaan penyelewengan dana program ketenagakerjaan dan memprioritaskan tenaga kerja lokal di Kabupaten Nganjuk.
Koordinator aksi, Ketua FPMN, Suyadi, menyebut ada indikasi kuat penyimpangan dalam program pelatihan dan penempatan kerja yang dibiayai dari dana rakyat. Ia juga melontarkan kritik keras terhadap mantan kepala Disnaker yang dinilai gagal menuntaskan masalah ketenagakerjaan dan buruh selama masa jabatannya.
Massa mendesak agar pemerintah daerah melalui Disnaker segera menyusun kebijakan berpihak pada tenaga kerja lokal dan memperketat pengawasan perusahaan. Mereka juga menuntut transparansi dalam proses rekrutmen tenaga kerja dan penempatan di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Sedangkan ketua AMI, Saiful, menilai Disnaker tidak memiliki langkah strategis untuk menyelesaikan berbagai persoalan ketenagakerjaan seperti rekrutmen, pelatihan, dan perlindungan hak buruh. Ia mendesak agar Disnaker bekerja lebih serius dan profesional dalam menangani masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Nganjuk.
( red/ gik)