Warga Sampaikan Evaluasi Menu MBG kepada Tan Ngi Hing Saat Reses

Blitar, JendelaDesa.com – Angggota DPRD Kota Blitar dari Partai Gerindra Tan Ngi Hing,S.Sos selain menerima usulan pembangunan jalan paving, juga pembangunan maupun perbaikan selokan. Pada reses persidangan III tahun 2025, warga masyarakat RW 3 dan RW 7 kelurahan Bendogerit, juga mengajukan pengadaan gerobak untuk sarana aktivitas ekonomi, serta permintaan pembangunan balai pertemuan Rukun Warga.

Diselenggarakan pada Minggu (21/12), politisi Partai Gerindra memilih reses persidangan III digelar di kelurahan Bendogerit, yang mana pada agenda kerja mengunjungi daerah pemilihan sebelumnya, Tan Ngi Hing dua kali menggelar di kelurahan Sananwetan.Anggota komisi I DPRD Kota Blitar menyampaikan tujuannya menggelar reses di luar kelurahan dimana dirinya berdomisili, tidak lain untuk menyerap aspirasi dari semua lapisan masyarakat secara merata.

“Kalau kemarin reses kami yang ke I dan yang ke II memang sengaja di kelurahan Sananwetan, sedangkan untuk reses ke III tahun ini sengaja kita laksanakan di kelurahan Bendogerit. Kita memang berpindah, karena kader – kader di kelurahan Bendogerit juga minta reses digelar di sana.Harapan kami kalau reses berpindah – pindah lokasinya, nantinya bisa merata se kecamatan Sananwetan. Artinya kita menjaring aspirasi masyarakat yang akan kita perjuangkan, itu benar – benar dari suara arus bawah.” ungkap sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Blitar, kepada Harian Forum.com (21/12).

“Sedangkan untuk usulan dalam reses tadi, kebanyakan masyarakat mengusulkan dilakukan perbaikan atau membangun selokan, itu yang paling banyak. Ada juga warga meminta pembangunan jalan paving, pembangunan gedung pertemuan RW, pengadaan gerobak untuk berjualan. Sementara permasalahan terkait dengan pendidikan, ada yang menyampaikan pada saat orang tua murid menjemput anaknya, terjadi kemacetan.Kami mohon kepada pihak Dinas Perhubungan dapatnya mengatur bagaimana baiknya, terutama pada jam tersebut tidak terjadi kemacetan. Juga kami sampaikan untuk parkir kendaraan bis – bis dan kendaraan roda empat di sepanjang jalan sekitar masjid Ar Rahman dan utara stadion, juga harus ditertibkan agar tidak menimbulkan kemacetan ” tambahnya.

Dihadiri ketua komisi II DPRD Kota Blitar Yohan Tri Waluyo, pada reses persidangan III selain ketua pengurus anak cabang (PAC) Partai Gerindra se kota Blitar, pengurus ranting Partai Gerindra se kecamatan Sananwetan, pengurus cabang Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Kelompok Wanita Tani (KWT) yang telah menerima bantuan, Kelompok Tani serta Kelompok Budidaya Ikan juga turut hadir.

Ditandaskan Tan Ngi Hing, dalam reses juga tidak sedikit masyarakat yang menyinggung persoalan dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) teritama terkait menu program yang ideal untuk anak-anak sekolah, balita, ibu hamil serta ibu menyusui, dengan adanya ungkapkan yang disampaikan oleh salah satu warga yang mengikuti reses, meminta setiap dapur MBG melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam memberikan makanan harus sesuai dengan susunan pola makan sehari – hari yang mengandung jenis dan jumlah zat gizi.

Menerima masukan dari masyarakat, anggota DPRD Kota dari daerah pemilihan III Sananwetan, menuturkan bahwasanya makan bergizi gratis mempunyai tujuan salah satunya untuk meningkatkan gizi, mencegah stunting, dan mencerdaskan generasi muda.Dirinya sangat berharap menu makanan yang diberikan untuk anak – anak maupun ibu hamil harusnya sesuai esensi program makan bergizi gratis.

“Tadi ada salah satu yang hadir di reses yang juga merupakan walimurid telah menyampaikan, pelayanan makan bergizi gratis yang selama ini beroperasional, dalam memberikan menu isinya tidak sesuai. Ini bagaimana, makanan bergizi gratis yang diberikan untuk anak – anak maupun ibu hamil ya harus mempunyai ruh pemenuhan hak atas pangan, bukan hanya kuantitas akan tetapi juga harus benar – benar berkualitas, agar nantinya dengan perolehan gizi yang cukup, bisa terbangun generasi unggul dan memiliki daya saing.Kami minta setiap dapur MBG, dalam menyajikan makanan kepada anak – anak tidak asal – asalan, akan tetapi harus sesuai dengan kecukupan gizi ” tutur Tan Ngi Hing, S.Sos. (Ans).