Nganjuk, JendelaDesa.com- Identitas mayat yang ditemukan di Hutan Petak 117 RPH Tamanan, Desa Sambi Kerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk pada 25/3/2024 masih menjadi misteri, dan pada hari ini Polres Nganjuk gelar Press Release terkait ciri – ciri korban, yang menurut Kapolres Nganjuk, sketsa wajah yang beredar bukan dari Polres Nganjuk ( 30/3/2024).
Polisi masih berupaya mencari identitas sebenarnya, siapa identitas mayat yang dibuang di hutan tersebut, karena saat ditemukan, tidak ada identitas apapun yang dapat dijadikan petunjuk, dan sementara itu, kondisi wajah mayat telah rusak parah, diduga akibat benturan benda tumpul berulang, dan pergelangan tangannya diamputasi.
Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad, saat gelar Press Release menjelaskan terkait perkembangan adanya penemuan mayat yang semula diduga sampah, ternyata adalah mayat dan langsung dilaporkan ke Polres Nganjuk.
LLebih lanjut Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad menjelaskan, bahwa saat ditemukan, menurutnya di tubuh korban juga menggunakan perhiasan anting yang melekat pada telinganya, namun menurutnya anting itu belum cukup menjadi penunjuk identitas korban, ” karenanya kita menunggu, mungkin ada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa konfirmasi ke Polres Nganjuk atau Polsek jajaran, atau juga bisa langsung mendatangi RS Bhayangkara tempat mayat berada * himbau Kapolres AKBP Muhammad.
” Usia berdasarkan dokter forensik kisaran 25-40 tahun, tinggi badan 155 centimeter, warna kulit kuning langsat cenderung putih dan bersih, memiliki rambut panjang sambungan warna merah pirang ” jelasnya.
” Kemudian pada bagian gigi memakai behel warna biru, memakai anting kiri kanan panjang segitiga, tambahan ada satu anting di telinga kanan bagian atas ” ujarnya.
Kapolres meminta masyarakat Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya, yang merasa kehilangan keluarga untuk mendatangi pihaknya, agar identitas korban bisa secepatnya terungkap, dan jasad korban bisa disemayamkan dengan selayaknya.
” Berdasarkan hasil otopsi, luka di kepala korban terjadi akibat benda tumpul lebih dari satu kali, dan luka ini yang menyebabkan kematian pada korban, kemudian amputasi pada telapak tangan terjadi setelah meninggal ” ungkap AKBP Muhammad.
” Terkait sketsa wajah yang beredar, itu bukan sketsa dari Polres Nganjuk ” pungkasnya.
( gik)