Blitar, JendelaDesa.com – Setelah Mahkamah Konstitusi pada Rabu (5/2) pukul 20.30 WIB memutuskan tidak melanjutkan perkara sengketa hasil pemilihan kepala daerah Kota Blitar 2024, pasangan Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar sebagai wali kota dan wakil wali kota Blitar terpilih. Dengan adanya ketetapan tersebut, tahapan selanjutnya bagi pasangan wali kota dan wakil wali kota Blitar yang memenangkan pemilihan kepala daerah 2024 Kota Blitar dijadwalkan akan mengikuti pelantikan kepala daerah secara serentak pada 20 Februari 2025.
Sebuah dinamika politik terjadi di Kota Blitar. Melihat kembali perjalanan waktu ke belakang, setelah berakhirnya Orde Baru dan digelarnya pemilihan kepala daerah yang diawali pada tahun 2000, pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara anggota DPRD, di mana kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menduduki kursi pemerintahan Kota Blitar. Kemudian, pada tahun 2004 hingga 2019, penyelenggaraan pemilihan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pemilihan umum untuk kepala daerah. PDI Perjuangan Kota Blitar melahirkan empat kali kepemimpinan di pemerintahan Kota Blitar.
Menariknya, pada pemilihan umum kepala daerah 2024 Kota Blitar yang diselenggarakan pada 27 November 2024, PDI Perjuangan mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro yang didukung Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerindra, dan Partai Golongan Karya dengan 16 kursi di DPRD Kota Blitar dari total 25 kursi. Namun, pasangan ini harus menerima keunggulan pasangan Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba yang diusung PKB, Partai Demokrat, dan PAN yang memiliki 9 kursi, dengan selisih 6.131 suara dari 93.217 suara pemilih.
Pemilihan kepala daerah merupakan wahana berkompetisi politik secara terbuka, dan setiap warga berhak mengisi ruang kepemimpinan publik sesuai dengan aturan serta perundang-undangan. Ini adalah bagian dari implementasi demokrasi. Kemenangan dalam pemilihan umum kepala daerah bukan tujuan akhir, melainkan proses untuk memperoleh legitimasi dari masyarakat, yang hasilnya akan kembali menjadi milik masyarakat.
Hal tersebut selaras dengan pemikiran Samanhudi Anwar, panglima Kawula Alit Blitar. Ia menyampaikan bahwa pemberian dukungan kemenangan bagi salah satu pasangan dalam pemilihan kepala daerah 2024 Kota Blitar tidak lain berorientasi untuk membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Banyak yang mengakui pengaruh Kawula Alit Kota Blitar dalam pemilihan kepala daerah 2024 Kota Blitar sangat besar. Bahkan, tidak sedikit kalangan masyarakat yang menilai bahwa dukungan Kawula Alit menjadi kunci kemenangan bagi pasangan Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba. Dituturkan bahwa Kawula Alit dahulu mengarah pada satu partai, namun saat ini ditegaskan tidak ke mana-mana tetapi ada di mana-mana, dan benar-benar tidak memihak.
Aktivis reformasi 1998 yang kaya pengalaman politik menegaskan bahwa perjuangan dalam pemilihan kepala daerah Kota Blitar semata-mata berlandaskan komitmen terhadap visi dan misi, bukan partai. Dituturkan kepada HarianForum.com pada Sabtu (8/2) bahwa siapa pun yang memiliki komitmen terhadap program pro rakyat, Kawula Alit dipastikan akan mendukung, meskipun program tersebut berasal dari partai mana pun. Tujuan Kawula Alit adalah membantu masyarakat Kota Blitar, terutama mereka yang memiliki kerentanan sosial dan ekonomi.
“Partai jangan hanya memiliki slogan partainya wong cilik, tetapi programnya tidak memihak rakyat kecil. Kawula Alit semakin hari semakin dewasa, jadi tahu mana yang harus diperjuangkan. Seperti di Kota Blitar, saya ketua Kawula Alit dan saat itu sebagai pucuk pimpinan di pemerintahan Kota Blitar. Apa yang jelek dari program APBD pro rakyat? Semua merasakan manfaatnya.
Dan setelah saya tidak lagi memegang kepemimpinan di pemerintahan, akhirnya banyak yang menyadari perbedaan antara pemerintahan dulu dan sekarang. Mereka sudah mengerti. Kemarin, tanpa dikomando, mereka bergerak karena memahami dan merasakan keberadaan Kawula Alit.
Biarpun Kawula Alit itu OTB atau organisasi tanpa bentuk—artinya bisa dikatakan ada tetapi tidak ada, dibilang tidak ada tetapi kenyataannya ada,” tandasnya saat ditemui di markas Kawula Alit.
Dukungan Kawula Alit tidak hanya memenangkan pasangan calon kepala daerah di Kota Blitar. Di daerah lain pun, tidak sedikit pasangan calon kepala daerah yang didukung Kawula Alit berhasil meraih kemenangan. Tokoh masyarakat yang dikenal memiliki banyak pendukung loyalis wong cilik ini menuturkan bahwa dalam pemilihan kepala daerah Kota Blitar, Kawula Alit bergerak sepenuhnya untuk memenangkan pasangan SAE hingga mampu mengubah peta politik.
Samanhudi Anwar menegaskan bahwa Kawula Alit terbuka bagi partai politik mana pun. Ia mengibaratkan pemilihan umum legislatif sebagai perjalanan kapal yang sedang berlayar meninggalkan dermaga, bebas menentukan arah, dan sampai hari ini belum
“Kemarin itu teman-teman Kawula Alit all out. Semua merasa terpanggil dengan semboyan mengentaskan kemiskinan. Kami memahami betul bagaimana berat dan perihnya kehidupan orang yang tidak mampu, apalagi permasalahan sekolah yang masih berbayar.
Kami berkomitmen untuk mengentaskan kebodohan, dan sumber penyelesaiannya ada di pendidikan. Kawula Alit dalam pemilu legislatif kami anggap sedang berlayar meninggalkan dermaga, bebas mau ke mana saja. Sampai hari ini belum berlabuh.
Kemarin dalam pilkada kami masih berlayar, nanti tidak tahu kapan kami akan berlabuh,”_ tutur Samanhudi Anwar sambil tersenyum.
“Kami memiliki satu komitmen, yaitu mendukung rakyat Kota Blitar mendapatkan pendidikan gratis. Dari para calon, Ibin yang mempunyai komitmen bertemu langsung dengan saya, termasuk dalam hal bantuan beras untuk janda.
Jadi sekarang ini, bukan kemenangan Ibin, bukan juga kemenangan Kawula Alit, tetapi kemenangan masyarakat Kota Blitar, terutama masyarakat kecil.
Makanya, kemarin teman-teman tidak melihat apa pun selain perjuangan ini. Mudah-mudahan Ibin menjalankan apa yang menjadi komitmen Kawula Alit. Kami tidak muluk-muluk, dan semuanya bukan untuk kepentingan pribadi saya, tetapi untuk masyarakat Kota Blitar. Salah satunya adalah pelaksanaan program sekolah gratis seperti yang dulu pernah saya lakukan,”_ pungkas panglima Kawula Alit Blitar.
(Ans)