HKTI Kota Blitar Dorong Pertanian Perkotaan Terintegrasi untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Berita108 Dilihat

Blitar, JendelaDesa.com -Dapat terbangunnya kemandirian pangan di perkotaan, dibutuhkan sebuah upaya – upaya yang tidak semudah membalik telapak tangan. Selain inovasi dan tehnologi pertanian tepat guna, faktor yang harus dihadapi oleh petani perkotaan selain semakin bertambahnya jumlah penduduk seiring pergerakan alih fungsi yang berujung semakin menyempitnya lahan pertanian.Belum lagi timbul persoalan limbah pertanian yang tidak dikelola dengan baik, hingga timbulnya permasalahan polusi air dan tanah dampak penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan.

Peran aktif dibutuhkan, serta semangat membangun sinergitas dapatnya mengoptimalkan lahan pertanian di kota Blitar, yang mana semakin kedepan luasan lahan semakin berkurang.Merujuk sumber informasi, lahan pertanian di Kota Blitar pada awal tahun 2025 tercatat 980 hektar, namun menyusut menjadi 979 hektar pada pertengahan tahun karena alih fungsi lahan.Penyusutan lahan terjadi dampak adanya pembangunan infrastruktur dan pemukiman. Bila alih fungsi terhadap lahan terus berlanjut, akan semakin menyempitnya luas lahan pertanian dan berpotensi menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan.

Mengutip pesan Khofifah Indar Parawansa ketua dewan penasehat DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI ) pada prosesi pelantikan pengurus DPC HKTI se Jawa Timur, Kamis (24/7), Ganjar Asmorotanto menyampaikan, bahwasanya provinsi Jawa Timur saat ini menjadi gerbang ketahanan pangan Indonesia. Dikatakan Ganjar, ketua dewan penasehat DPD Jawa Timur melanjutkan pesan ketua dewan penasehat HKTI Jawa Timur dengan menandaskan, sangat perlunya untuk dipertahankan, ditingkatkan serta terus berbenah, bahwasanya Jawa Timur merupakan produsen tertinggi padi, telor dan susu.

“Pesan ibu Khofifah, mengingat luasan lahan di Jawa terbatas, maka pilihannya adalah intensifikasi atau upaya peningkatan hasil dengan mengoptimalkan potensi yang sudah ada, tanpa menambah produksi baru, yang mana produktivitas ditingkatkan sedangkan biaya produksi diminimalkan.Sama dengan kondisi kota Blitar yang memiliki lahan pertanian sangat terbatas, perlunya dikembangkan pertanian terintegrasi ternak, dan itu menjadi pilihan.Pakan dengan nutrisi tinggi, seperti indigofera juga secepat mungkin di budidayakan. Untuk solusi permasalahan lingkungan, teknologi probiotik sangat perlu dikembangkan untuk mencegah bau dari kotoran ternak.Dengan demikian pertanian terintegrasi ternak dapat dikembangkan di kota Blitar,” tandas wakil ketua bidang litbang dan pelatihan DPC HKTI Kota Blitar

Ditanya kolerasi HKTI dengan program makan bergizi gratis, Ganjar menuturkan HKTI dalam menjalankan programnya tidak hanya berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi pangan, akan tetapi HKTI kota Blitar membantu pemasaran hasil produksi pangan beras, sayur mayur, ikan, daging dan telor.

 

“Untuk memenuhi kebutuhan dalam program makan bergizi gratis, HKTI kota Blitar semaksimal mungkin membantu pemasaran tidak hanya beras, akan tetapi sayur, ikan, telor dan daging yang dihasilkan dari lahan pertanian perkotaan melalui rantai tataniaga yang pendek, dengan efisiensi dalam hal pembiayaan serta transportasi.Selain itu kami menggerakkan sektor riil yang akan menguntungkan semua fihak dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warga, terutama warga kota Blitar,” tutur Ganjar Asmorotanto.

Ketersediaan pangan dan keterjangkaun daya beli masyarakat di berbagai kalangan, merupakan satu komponen yang tidak bisa dipisahkan dalam terjaganya stabilitasi, terutama dalam kondisi krisis.Dikemukakan Tan Ngi Hing anggota dewan penasehat DPC HKTI Kota Blitar, untuk bisa mewujudkan ketahanan pangan dibutuhkan aksi atau gerakan kesadaran masyarakat yang tinggi, dengan memahami pentingnya memperkuat ketahanan pangan yang melibatkan masyarakat, untuk aktif berpartisipasi terhadap pengembangan pertanian perkotaan.

Anggota komisi 1 DPRD Kota Blitar dengan pengalaman sebagai tenaga ahli Endro Hermono, anggota DPR RI Komisi IV yang membidangi pertanian selama 2 periode ini memiliki keinginan dapatnya pemerintah mengambil kebijakan mendukung pengembangan pertanian perkotaan, selain diberikan kemudahan akses pemanfaatan lahan juga dukungan pembiayaan serta bimbingan tehnologi pertanian.

“Terpenuhinya kebutuhan pangan itu prioritas, maka DPC HKTI kota Blitar berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penguatan terhadap ketahanan pangan, terutama di kota Blitar.Kita terus mendorong kesadaran masyarakat untuk memahami perlu dan pentingnya ketahanan pangan lokal.Lahan pertanian di kota Blitar saat ini terbatas, maka salah satu program kami nanti mengembangkan pertanian perkotaan dengan menerapkan integrasi tanaman pertanian dengan peternakan, didukung tehnologi.Ketua HKTI pusat itu pak Sudaryono wakil menteri pertanian, yang pasti kita nantinya akan bersinergi dengan semua elemen masyarakat, termasuk dengan pemerintah baik pusat maupun daerah,” pungkasnya.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *