Kuas dan Harapan Membentang: Bupati Jombang Apresiasi Positif Pameran “Ijo-Abang ke-10” KOPI Jombang

Berita23 Dilihat

JOMBANGKAB, JendelaDesa.com– Di bawah sorot lampu GOR Merdeka Jombang, Rabu (30/07/25) malam, seni dan harapan berpadu dalam pembukaan Pameran Lukisan “Membentang Ijo-Abang ke-10”. Dengan balutan tema “Metafora”, gelaran akbar yang digagas oleh Komunitas Pelukis Jombang (KOPI Jombang) ini bukan sekadar ajang pamer karya, melainkan perayaan 16 tahun kiprah KOPI Jombang dalam merajut palet kreativitas.

Suasana haru dan bangga menyeruak saat Bupati Jombang, H. Warsubi, S.H., M.Si., yang akrab disapa Abah Warsubi, secara resmi membuka pameran dengan didampingi Wakil Bupati Jombang Salmanudin, S.Ag., M.Pd., Wakil Ketua DPRD Jombang HM Syarif Hidayatullah S.T., M.MT (Gus Sentot), dan jajaran Forkopimda, menegaskan komitmen pemerintah terhadap denyut nadi seni di Jombang.

Eko Utomo, Pembina KOPI Jombang, dengan penuh makna menjelaskan pemilihan tema “Metafora”. “Tema Metafora artinya harapan baru dan indah menyambut kepemimpinan Abah Warsubi dan Gus Salman. Semoga selalu welcome dan men-support kami,” tuturnya, seolah melukiskan jembatan kolaborasi antara seniman dan pemimpin daerah.

Abah Warsubi, dalam sambutannya, tak henti melontarkan apresiasi. “Selamat atas pameran ini, semoga kegiatan ini senantiasa memberikan motivasi. Tak lupa kami ucapkan selamat ulang tahun untuk KOPI Jombang yang ke-16,” ujarnya, memancarkan semangat dan doa bagi perjalanan KOPI Jombang ke depan.

Beliau berharap KOPI Jombang kian solid, menjadi wadah bagi belajar, dan melebarkan sayap kreasi para anggotanya. “Kami mengapresiasi kontribusi KOPI Jombang yang telah berdiri 16 tahun. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan seni KOPI Jombang,” tegasnya, menjanjikan pelukan erat pemerintah bagi geliat seni lokal.

Lebih dari sekadar pameran, ajang ini juga menjadi kawah candradimuka bagi bibit-bibit seniman masa depan. Dari seleksi ketat, 30 peserta muda berhasil unjuk gigi: masing-masing 10 siswa-siswi dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Pengunjung bahkan diberikan hak istimewa untuk memilih 3 lukisan terbaik, menambah semarak kompetisi.

Abah Warsubi tak luput memberikan wejangan inspiratif kepada para peserta muda. “Kepada anak-anakku yang telah lulus mengikuti lomba, terus pupuk bakat kalian dalam melukis. Sebagai generasi penerus bangsa, semoga kalian dapat berkontribusi baik kepada bangsa ini melalui bakat di bidangnya masing-masing,” pesannya, menanamkan asa bahwa seni juga adalah jalan pengabdian.

Beliau meyakini, lestarinya budaya melukis oleh generasi muda akan menggerakkan roda kemajuan Jombang, bahkan hingga ke sektor UMKM.

Pameran ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi lintas batas. Sebelas pelukis dari luar kota turut hadir, memperkaya khazanah seni dengan ragam gaya dan teknik. Berbagai media tak lazim pun menjadi kanvas, seperti lukisan di atas batik dan bahkan ampas kopi, menunjukkan inovasi tanpa batas. Abah Bupati pun terlihat antusias membubuhkan tanda tangan pada lukisan karya anak-anak, bahkan ada pelukis yang menyerahkan karya lukis wajahnya dalam berbagai gaya, dari karikatur hingga realis.

Melalui acara ini, asa disematkan agar semangat berkesenian di Jombang terus membara, menjadi fondasi bagi pembangunan karakter dan identitas daerah. Pemerintah Kabupaten Jombang, melalui komitmen Abah Warsubi, bertekad menciptakan ruang-ruang kreatif yang inklusif, memastikan seni tak hanya menjadi ekspresi, melainkan kekuatan sosial dan ekonomi yang memberdayakan masyarakat Jombang.
(Budiono, Net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *