Nganjuk, JendelaDesa.com- Proyek pengurukan tanah yang diduga sebagai bagian dari perluasan pabrik PT Sukses Abadi Indonesia (SAI) di Desa Gondangkulon, Kecamatan Gondang, menuai kritik dari sejumlah warga. Pasalnya, aktivitas pengangkutan material kini mulai menggunakan truk-truk besar jenis tronton, yang dinilai dapat merusak infrastruktur jalan.
Warga mengungkapkan bahwa pada awalnya proyek tersebut hanya menggunakan truk bermuatan sedang, yang umum digunakan untuk kegiatan konstruksi lokal. Namun, dalam beberapa hari terakhir, jumlah truk tronton yang melintas terus bertambah.
“Dari kemarin mulai ada truk besar, tronton, dan sekarang jumlahnya makin banyak. Yang saya khawatirkan, jalan ini kan baru dicor. Apa bisa bertahan lama? Dulu katanya hanya akan dilewati truk biasa dengan muatan sekitar 8 ton, sekarang malah pakai tronton yang bisa mengangkut 20 sampai 25 ton,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Warga juga mencurigai adanya dugaan monopoli pengangkutan material oleh pihak tertentu yang menggunakan truk-truk lokal besar, tanpa memperhatikan dampaknya terhadap fasilitas umum.
Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah maupun instansi terkait agar aktivitas proyek tersebut tidak merugikan masyarakat, terutama terkait kondisi jalan yang baru diperbaiki menggunakan dana publik. Warga juga kwatir dampak kemacetan dan kecelakaan pada karyawan pabrik PT SAI juga mengguna jalan yang lain akibat truk-truk uruk yang beroperasi melampaui jam kerja.
Sedangkan dari pihak Dinas Perhubungan Nganjuk mengatakan bahwa, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan sidak ke lokasi, guna memastikan apakah itu memang benar mengunakan truk tronton atau tidak.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan ataupun dari pihak pengelola urukan.
( red)