Blitar, JendelaDesa.com – Sebelumnya menjadi destinasi wisata Bon Jamboo merupakan lahan persawahan yang kurang produktif karena banyak mengandung pasir, batu dan tanah liat.Namun setelah dikelola bersama masyarakat, lahan yang berada di desa Mandesan, kecamatan Selopuro, kabupaten Blitar berubah menjadi usaha agro wisata, saat ini ramai didatangi pengunjung.Disampaikan Asharudin, kepala desa Mandesan, dengan melihat potensi lahan seluas 1,25 hektar, bersama masyarakat desa dirinya mengajak musyawarah untuk mengelola lahan tersebut menjadi sumber peningkatan ekonomi bagi masyarakat.Awalnya desa Mandesan akan dikelola dan dikembangkan menjadi kampung buah, namun pada saat itu trendnya buah jambu air dan jambu kristal, hingga pada bulan Januari 2024 wisata Bon Jamboo mulai dikelola sebagai tempat wisata berbasis pertanian.
“sebelum menjadi tempat wisata, adalah lahan sawah kurang produktif, karena banyak campuran batu, pasir dan tanah liat.Namun kami melihat lahan tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.Kami kemudian mengadakan musyawarah, mengajak warga agar desa Mandesan meningkatkan ekonomi dan menjadi desa yang sejahtera.Sebenarnya awalnya desa Mandesan ingin menjadi kampung buah, tetapi yang sedang ngetren jambu air dan jambu kristal, akhirnya kami sepakati membuat wisata seperti saat ini.Kami membangun melibatkan masyarakat, kita adakan pelatihan budidaya tanaman buah dan juga kami beri bibitnya.” terang kepala desa Mandesan, di temui di kawasan Wisata Bon Jamboo, Selasa (21/10).
Tidak setiap hari, destinasi wisata dengan tanaman buah jambu kristal dan beberapa varietas buah jambu air melayani kunjungan wisata hari Sabtu pukul 07.00 WIB – 16.30 dan 18.30 – 22.00 WIB, pada hari Minggu pukul 07.30 – 16.30 WIB.Dikelola kelompok sadar wisata ( Pokdarwis ) Mandesan, untuk tiket masuk saat ini Rp. 3.000/orang, sedangkan tarip parkir sepeda motor Rp. 3000 dan mobil Rp. 5.000.Asharudin mengungkapkan Bon Jamboo, merupakan tujuan tempat wisata memiliki konsep membeli jambu dengan memetik sendiri, didukung fasilitas kolam renang, kolam pemancingan, joglo pertemuan, gazebo, mushola, kuliner dan masih banyak fasilitas yang lainnya.
“buka tidak setiap hari, tetapi Sabtu dan hari Minggu.Pengunjung yang datang disini bukan hanya dari Blitar saja, tetapi banyak juga dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Trenggalek dan masih ada lagi dari daerah mana, tapi lupa.Disini ada kolam renang, kolam pemancingan, play ground, trail mini sangat menarik bagi pengunjung.
Kalau makanan, kita tersedia pecel,
lalapan ayam, lele dan nila dan makanan ringan lainnya.Disini pengunjung juga bisa memancing ikan, ada jasa memasakkan.Kami bekerja sama dengan masyarakat, Alhamdulillah bisa meningkatkan pendapatan”. ungkap Asharudin.(Ans).