Siswa SDN Jatigreges 2 Belajar di Tenda, Suhu Panas Jadi Kendala

Berita20 Dilihat

Nganjuk, JendelaDesa.Com – Pasca robohnya atap ruang kelas 4 SDN Jatigreges 2, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, proses belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berlangsung meski dalam kondisi darurat.

Sebagian siswa kini harus rela mengikuti kegiatan belajar di tenda darurat yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk. Siswa kelas 4 dan kelas 2 menempati tenda tersebut, sedangkan siswa kelas 6 menjalani pembelajaran lesehan di mushola sekolah. Sementara itu, siswa kelas 5 yang membutuhkan suasana lebih tenang ditempatkan di ruang kelas 2.

Secara keseluruhan, SDN Jatigreges 2 memiliki 48 siswa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 siswa belajar di tenda dan 8 siswa belajar di mushola.

Salah satu siswa kelas 4, Lukman Aji Nugroho, mengaku tetap semangat mengikuti pelajaran meski harus belajar di tenda. Ia mengatakan, suhu di dalam tenda terasa cukup panas, sehingga membuat kegiatan belajar kurang nyaman.
“Sekarang kami belajar di tenda karena kelas roboh. Panas sekali, semoga ruang kelas kami bisa segera dibangun lagi,” ujarnya.

Untuk mengurangi suhu panas di dalam tenda, pihak sekolah berupaya dengan menyiram halaman sekitar secara berkala.
Kepala SDN Jatigreges 2, Pujianto, menjelaskan bahwa kondisi ini merupakan langkah darurat pasca robohnya ruang kelas 4.
“Saat ini ada tiga kelas yang belajar di tenda dan mushola. Kami berusaha menciptakan kenyamanan dengan menyiapkan kipas angin agar suhu di dalam tenda lebih sejuk,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat pagi, 24 Oktober 2025, atap ruang kelas 4 SDN Jatigreges 2 roboh.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena saat peristiwa berlangsung, para siswa sedang melaksanakan kegiatan Jumat Bersih di luar kelas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *