Cuaca Ekstrem Hantam Pertanian, 30 Hektar Cabai di Nganjuk Gagal Panen

Berita, Peristiwa41 Dilihat

Nganjuk, JendelaDesa.com – Puluhan hektar tanaman cabai di Desa Sanan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dipastikan gagal panen. Pasalnya, tanaman cabai yang tinggal menunggu waktu dipetik terendam air akibat banjir, sehingga buahnya membusuk dan tanaman mengering.

Akibat kejadian ini, para petani mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah. Mereka berharap adanya uluran tangan dari pemerintah untuk membantu meringankan beban yang dialami.

Saat ini, petani hanya bisa memanen cabai yang tersisa. Mereka mengaku sayang apabila tidak dipanen, karena sejak masa tanam hingga sekarang belum pernah menikmati hasil panen yang diharapkan.

Seperti diungkapkan oleh Eko Cahyono, salah satu petani cabai warga Desa Sanan, ia mengaku telah mengeluarkan biaya lebih dari 15 juta rupiah. Sebelumnya, tanaman cabainya sempat diserang hama, namun setelah berhasil diselamatkan, menjelang panen lahan cabainya justru terendam banjir dan mati.

Menurut Eko, di desanya dan desa sekitar terdapat sekitar 30 hektar lahan tanaman cabai yang mengalami gagal panen.

Sementara itu, sebagian tanaman cabai yang tidak terkena banjir masih bisa dipanen dengan hasil cukup bagus. Saat ini harga cabai di tingkat petani mencapai Rp28.000 per kilogram, jauh meningkat dibandingkan harga sebelumnya yang hanya Rp7.000 per kilogram. Kenaikan harga ini membuat sebagian petani yang lahannya selamat dari banjir mendapatkan keuntungan cukup besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *