Selamatkan Sumber Air, Penggiat Lingkungan Galakkan Penanaman Ribuan Pohon di Ngusri

Blitar, JendelaDesa.com – Mata air yang berada di wilayah desa Gadungan, kecamatan Gandusari, kabupaten Blitar sebelum debitnya menurun, mampu menyuplai kebutuhan air bersih bagi ratusan rumah tangga di desa Gadungan dan desa Ngaringan. Tidak hanya itu, dari sumber airnya juga dimanfaatkan untuk mengaliri lahan – lahan pertanian di wilayah kecamatan Gandusari, Talun hingga Selopuro. Menyusutnya debit pada mata air yang berlokasi di lereng Gunung Kelud, disebabkan menyemputnya area tangkapan di sekitar sumber air, dampak alih fungsi lahan.

Diungkapkan Setya Budianto, aktivis pelestari lingkungan yang menjelaskan bahwasanya debit di sumber air menurun, dikarenakan alih fungsi lahan disekitar mata air dulunya banyak tegakan pohon kopi, yang mana akarnya mampu menahan dan menyimpan air, akan tetapi sekarang kondisinya telah berubah. Setya Budianto melanjutkan penjelasannya,
perusahaan perkebunan yang mengelola lahan dengan status hak guna usaha (HGU), mengganti dengan tanaman tebu, sementara disebelah utara area perusahaan diganti dengan tanaman pisang.

Melihat sumber mata air, Setya merasa miris dengan kondisi yang ada, dimana debit air mengalami penurunan secara drastis dan terjadinya pendangkalan di bendungan Ngusri, sebuah bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan laboratorium lapangan salah perguruan tinggi negeri di Jawa Timur.

“Di pemerintahan mak Rini, sering kita membahas bersama wakil bupati dengan melihat kondisi yang terjadi di lapangan. Kami sudah menyampaikan beberapa hal terkait faktor – faktor penyebabnya. Dan yang sekarang dinas terkait seperti itu, apalagi komunikasi dengan pemda bisa dikatakan sulit untuk berkoordinasi.” jelasnya.(24/11).

“Disini ada sumber mata air yang digunakan oleh PDAM, akan tetapi tidak ada kontribusinya baik itu penanaman untuk kelestarian mata air, atau CSR itu tidak ada, padahal pipanya itu sangat besar – besar, mereka hanya mengambil air. Mereka hanya terfokus dengan investor pengelola HGU Ngusri dengan alih fungsi seperti itu, tapi pemda tidak pernah memikirkan solusi dengan dampak yang ditimbulkan. Mereka itu untuk perhatiannya, menurut saya ya nggak ada ” imbuh Setya Budiyanto.

Merasa prihatin dengan kondisi debit air yang semakin lama semakin berkurang selama 7 tahun, forum karang taruna kecamatan Gandusari telah membangun sinergitas dengan kelompok pelestari lingkungan Sahabat Menanam, pada Minggu (23/12) melakukan aksi penanaman pohon trembesi, sengon, kopi, alpukat, durian sebanyak 5.000 bibit.

“Penanaman pohon dilakukan untuk kelestarian sumber mata air di wilayah kecamatan Gandusari, dan menjadi agenda rutin setiap tahun yang dilakukan oleh teman – teman Pemerintah Desa, Kelompok Tani Hutan, Pokmas dan 6 Pamsimas desa Gadungan. Keseluruhan yang berpartisipasi dalam penanaman hari ini lebih dari 130 orang.” tandasnya.

Dhydiet Setya Budhy, SPd kepala desa Gadungan, bersama penggiat pelestari lingkungan ikut turun dalam aksi penanaman pohon.Dhydiet menuturkan, menanam pohon merupakan upaya bersama selain untuk menyelamatkan mata air, juga sebagai langkah menghadapi dan mengantisipasi perubahan iklim.

“Dengan melakukan penanaman pohon ini, menjadi langkah yang strategis selain untuk menjaga sumber daya air, juga mengantisipasi dari ancaman perubahan iklim, sekaligus untuk mendukung pertanian ” tuturnya singkat.

Setya Budianto, merupakan pengurus karang taruna kabupaten Blitar yang telah lama menjalani aktivitas pelestarian lingkungan. Dalam aksi penanaman 5.000 pohon untuk penyelamatan sumber air di Ngusri, sebagai koordinator dirinya mengajak semua kalangan dan seluruh elemen masyarakat melakukan penanaman pohon kembali atau reboisasi. Mempunyai keinginan yang kuat, Setya Budianto menegaskan sumber air harus semakin lestari, sembari mengingatkan disaat penghijauan kurang, dampak sumber air akan mengecil dan berpotensi timbulnya permasalahan yang pelik dikalangan petani, terutama di setiap musim kemarau. (Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *