Akibat Hujan Deras Serta Diduga Akibat Proyek Pengurukan, SDN 3 Mlorah Dan Rumah Warga Banjir

Berita358 Dilihat

Rejoso, JendelaDesa.com- Akibat diguyur hujan deras, juga diduga dampak proyek pembangunan bakal pabrik yang dikerjakan PT Talenta Multi Kreasi Indonesia ( TMKI) yang berada di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, beberapa rumah warga di beberapa RT tergenang banjir, lebih miris lagi, Sekolah Dasar Negeri ( SDN ) 3 Mlorah yang seharusnya tempat yang nyaman untuk menimba ilmu, juga tergenang air ( 09/11/2024).

Terjadinya banjir di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso, selain dampak dari hujan, ini diduga disebabkan oleh adanya proyek pengurukan yang di kerjakan PT Talenta Multi Kreasi Indonesia ( TMKI), yang mengakibatkan beberapa rumah warga tergenang air juga salah satu SDN ikut terendam air, dan ini dijelaskan salah satu Guru pengajar di SDN tersebut.

Ia menjelaskan bahwa, pada sebelum – sebelumnya, sebelum ada kegiatan pengurugan bakal pabrik, sekolahan kami tidak pernah banjir, memang pernah banjir tetapi tidak seperti hari ini, ini yang paling parah dan sangat menganggu kegiatan belajar – mengajar ” ujar Nardi salah satu Guru di SDN 3 Mlorah.

” Kemarin itu hujan lebat dan mengakibatkan banjir, yang sebelumnya tidak pernah banjir, hari ini banjir sampai di halaman sekolah, penyebabnya gorong – gorong atau saluran yang menuju ke selatan itu ada penimbunan, bisa jadi terkait pembangunan proyek, harapan saya nanti walau ada pengurukan tidak ada banjir lagi ” harapnya.

Sedangkan Jimin, salah satu warga yang tinggal tepat di belakang SDN 3 Mlorah, mengatakan kekecewaannya, katanya, bahwa banjir kali ini sangat merugikan dirinya dan keluarganya, “ air yang datang begitu cepat, hampir setinggi lutut dan yang lebih parah lagi Sanyo saya tergenang dan rusak parah ” ujarnya.

” Sampai sekarang, kami sekeluarga belum bisa mandi karena pompa air kami terbakar, saya meminta agar pihak pabrik bertanggung jawab atas kerugian yang dialaminya, terutama terkait dengan sanyo saya yang rusak, saya minta ganti rugi ” katanya dengan berharap.

” Kami ingin pabrik itu mengganti rugi kerugian kami, kami sudah menunggu terlalu lama, namun tak ada tanggapan, terkait proyek belum ada sosialisasi sama sekali ” lanjut Jimin.

Beberapa warga setempat juga berharap, agar pemerintah dan pihak – pihak terkait segera turun tangan untuk menanggulangi masalah ini, dan mereka juga meminta agar pembangunan pabrik tidak merugikan mereka yang sudah lama tinggal di desa tersebut, dan saluran air yang selama ini menjadi saluran utama pembuangan air segera diperbaiki untuk menghindari banjir lebih parah.

( Red/gik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *