Blitar, JendelaDesa.com – Pada pekan olahraga provinsi Jawa Timur VIII 2023, kontingen Kabupaten Blitar berhasil meraih 27 medali emas, 23 medali perak dan 39 medali perunggu dengan poin 193 sehingga pada klasemen perolehan medali, masuk di 10 besar dengan peringkat 8. Sementara pada pekan olah raga provinsi Jawa Timur IX 2025, kontingen Kabupaten Blitar memperoleh 19 medali emas, 22 medali perak dan 44 medali perunggu dengan poin 164, yang mana pada klasemen perolehan medali, Kabupaten Blitar menduduki di peringkat 14.
Menurunnya peringkat dan perolehan medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025, kontingen Kabupaten Blitar dan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar menjadi tema perbincangan hangat di sebagian kalangan masyarakat Kabupaten Blitar.Dalam perbincangan, tidak jarang timbul reaksi dengan ungkapan-ungkapan disertai argumentasi yang menyinggung jauhnya jumlah perolehan medali pada Porprov IX 2025 dibanding pada Porprov VIII 2023 dua tahun lalu, tidak terkecuali Mujianto warga kabupaten Blitar yang mengikuti berlangsungnya ajang kejuaraan olahraga tingkat provinsi mulai 25 Juni hingga 5 Juli 2025.
Diminta pendapatnya tentang menurunnya perolehan medali pada Porprov IX 2025, penggiat masyarakat Blitar menyampaikan bahwasanya kegagalan maupun kekalahan dalam kompetisi merupakan hal yang biasa terjadi. Namun begitu Mujianto menambahkan bahwa kekalahan sebijaknya diterima dan dijadikan sebuah pengalaman untuk intropeksi diri dan berbenah, bukan untuk membuat polemik dengan menyalahkan pihak lainnya.
“Keberhasilan dan kegagalan dalam berkompetisi itu sebuah keharusan, maka menurut saya tidak elegan ketika hasil Porprov kemarin terjadi penurunan perolehan medali, kemudian Dispora menimpakan kesalahan terhadap KONI yang baru. Harusnya dijadikan intropeksi, bahwa Porprov itu dilaksanakan 2 tahun sekali dan pelaksanaanya pada pertengahan tahun, dan menurut saya idealnya Dispora setidaknya juga aktif melakukan langkah – langkah untuk mempersiapkan keikutsertaan para atlet dalam pertandingan. Atlet – atlet yang dipersiapkan untuk bertanding itu sudah lama ada, kemudian kalau sekarang KONI yang baru itu disalahkan dengan pernyataan yang menyudutkan KONI, itu jelas tidak fair,” jelasnya sembari memperlihatkan pemberitaan di salah satu media online.(7/6)
Ketua cabang Perhimpunan Pergerakan Indonesia atau PPI Blitar juga memberikan pandangan, mengarah pada institusi yang berkaitan olahraga dengan mengungkapkan, bahwa organisasi perangkat daerah mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah salah satunya bidang olahraga. Ditandaskan Mujianto, tugas dan kebijakan yang dimiliki organisasi perangkat daerah tersebut, selain melakukan pembinaan juga pengembangan, penyediaan sarana dan prasarana serta peningkatan prestasi olahraga di tingkat daerah dan nasional.
” yang menjadi pertanyaan, apakah sudah benar-benar ada persiapan yang optimal terhadap atlet untuk Porprov tahun ini, baik komunikasinya kemudian hasil monitoring KONI yang lama, juga bagaimana dan koordinasinya seperti apa, ini sangat memungkinkan sekali sebagai kelemahan Dispora.Jadi tidak usah membangun opini dengan membanding-bandingkan KONI yang baru dengan KONI yang lama. Tidak perlu mempolitisir, menurut saya sangat tidak fair kalau ada statemen dengan menyalahkan secara sepihak,” tandas Mujianto.(Ans).