Uri-Uri Lestarikan Adat M. Nurrudin, SP, Kepala Desa Kedungrejo Bersama Warga Adakan Sedekah Dusun

Berita28 Dilihat

Jombang, JendelaDesa.com – Uri – uri adat dusun Kedung dengan tema “Bersatu melestarikan tradisi menjalin persatuan dan kerukunan warga”

Acara sedekah dusun Kedung dilaksanakan Minggu, (20/07/2024) di pendopo balai desa Kedungrejo, kecamatan Megaluh, kabupaten Jombang, Jawa Timur, dilaksanakan sedekah bumi sebuah bentuk rasa syukur kepada Alllah SWT.

Sedekah bumi di lakukan guna uri – uri adat budaya yang sudah turun – temurun dari nenek moyang warga dusun Kedung desa Kedungrejo.

Masyarakat Kedung sangat antosias terkait dengan adat sedekah bumi, antosias warga dari pantauan awak media dilokasi dengan melaksanakan pawai bermacam – macam pakaian adat dan pawei kendaraan mengangkut hasil panen.

Sedekah dusun Kedung saat ini terlihat sangat meriah karena diikuti seluruh elemen masyarakat Kedung dengan melakukan pawai keliling membahwa hasil bumi, sedangkan pesertanya dari setiap RT/RW setiap dusun.

M. Nurrudin Kades Kedungrejo Bersama Warga Uri – Uri Adat Sedekah Bumi Wujud Syukur atas Rahmat dan hidayahNya yang diberikan kepada masyarakat Kedung.

Setelah dilakukan pawai keliling acara diteruskan di pendopo balai desa Kedungrejo untuk melaksanakan doa bersama dan melakukan poraan tumpeng untuk mewujudkan rasa syukurnya.

Sedang doa bersama yang dilakukan dikhususkan kepada arwa nenek moyang yang babat alas desa Kedungrejo yakni Eyang Sukowati dan para tokoh – tokoh yang berperan di desa Kedungrejo.

Dalam kesempatan itu kepala desa Kedungrejo M. Nurrudin, SP, menyampaikan ucapan terimah kasih atas kehadirannya undangan dari Muspika Megaluh dan panitia pelaksanaan sedekah dusun juga Toga dan Tomas dan para simpatisan seluruh lapisan masyarakat yang mendukung terselenggaranya acara tersebut. Ungkapnya.

“Sedekah dusun Kedung dilaksanakan setiap tahun setelah panen raya, sedekah bumi tahun ini mengadakan pawai budaya. semoga untuk tahun berikutnya bertambah meriah lagi. Pungkasnya.

Menurut keterangan Basuki Purna Sungkawa kepala dusun Kedungrejo, saat ditemui di selah – selah acara pawai budaya berjalan mengatakan kepada awak media bahwa yang babat alas desa Kedungrejo yakni “Eyang Sukowati” bahwa masyakarat Kedungrejo ada yang percaya dan ada yang tidak percaya adanya Eyang Sukowati. Ucapnya.

Di lain tempat Ari ketua TR. 08 Dusun Kedung, mengatakan bahwa warga dusun Kedung mempercai adanya punden yang dinamakan Putat sering diadakan bancaan baik sebelum penen dan sesudah panen juga saat bulan purnama setiap bulan, katanya.

“Dengan mengadakan syukuran di Putat tidak lain mewujudkan rasa syukur atas Rahmat yang diberikan oleh Allah SWT, sekaligus mendoakan arwah para lelehur khususnya dusun Kedung umumnya lelehur desa Kedungreja, ungkapnya.
(Bud/Mas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *