
Nganjuk, JendelaDesa.com- Pemerintah Kabupaten Nganjuk terus mendorong upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui penguatan kerja sama lintas sektor. Langkah ini diwujudkan dalam kegiatan koordinasi yang digelar Dinsos PPPA Nganjuk bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), di Pendopo KRT Sosrokoesoemo ( 21/10/2025).
Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menegaskan bahwa penanganan kasus kekerasan tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Ia mengajak seluruh instansi dan elemen masyarakat untuk saling bersinergi dalam memberi perlindungan menyeluruh bagi korban.
“Kita tidak hanya perlu menyediakan tempat aman, tapi juga memastikan pemulihan korban berjalan optimal,” kata Kang Marhaen.
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Dinsos PPPA dengan media serta organisasi perempuan guna memperluas jangkauan informasi dan pelaporan.
Sejumlah narasumber turut hadir dalam forum ini, termasuk Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro, Ketua Asosiasi Psikolog Forensik Jatim Riza Wahyuni, perwakilan Polres Nganjuk, serta Kepala Dinsos PPPA Nganjuk Haris Jatmiko.
Mereka membahas strategi pencegahan kekerasan, perdagangan orang, pernikahan dini, hingga penanganan anak berhadapan hukum secara lebih manusiawi.
Sementara itu, Kepala UPTD PPA, Andryana Maharani, mengimbau masyarakat agar tidak ragu melaporkan tindak kekerasan.
“Laporkan melalui hotline 0852 3577 2020. Pelaporan dari masyarakat sangat membantu kami bertindak cepat,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Nganjuk berharap terwujud sistem perlindungan yang lebih kuat, dengan dukungan nyata dari semua pihak.
( red/ gik)