RSUD Jombang Tekankan Pentingnya Pemilahan Limbah Padat Sesuai Jenis dan Karakteristik

Berita28 Dilihat

Jombang, JendelaDesa.com- RSUD Kabupaten Jombang kembali menegaskan komitmennya dalam mengelola limbah padat sesuai jenis dan karakteristiknya, sebagai bagian dari upaya melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. Penegasan ini disampaikan oleh Dian Kartika Dewi, SKL, dalam program Humas RSUD Jombang Menyapa pada Rabu (13/8/2025).

Dian memaparkan bahwa rumah sakit, sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, merupakan salah satu penghasil limbah yang jumlahnya cukup signifikan setiap hari. Limbah tersebut tidak hanya berasal dari kegiatan medis seperti perawatan pasien dan tindakan operasi, tetapi juga dari aktivitas non-medis seperti perkantoran, dapur, dan kebersihan. Oleh karena itu, pemilahan limbah padat sejak dari sumbernya menjadi langkah strategis untuk mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi risiko pencemaran lingkungan.

“Pengelolaan limbah yang tepat dan sesuai prosedur mampu menekan risiko infeksi, menghindarkan masyarakat dari paparan bahan berbahaya, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan,” jelas Dian.

Menurutnya, RSUD Jombang telah menerapkan sistem pemilahan limbah yang mengacu pada standar Kementerian Kesehatan dan peraturan lingkungan hidup. Limbah dipisahkan berdasarkan karakteristiknya, antara lain :

1. Limbah medis (Limbah B3) – yang terdiri dari limbah infeksius yakni semua limbah yg terkontaminasi darah dan cairan tubuh pasien, limbah benda tajam, limbah jarum, dan limbah kimia farmasi seperti obat kadaluarsa dan sisa bahan kimia lainnya yang berpotensi menularkan penyakit dan mencemari lingkungan

2. Limbah domestik (Non LB3) –
Terdiri dari limbah domestik oraganik antara lain sisa makanan dan bekas pembersihan tanaman ditaman yang nantinya akan dilakukan pemanfaatan menjadi inovasi rumah sakit seperti komposting dan pembuatan pupuk cair ecoenzime. Kemudian limbah domestik anorganik seperti kertas, plastik, dan sampah rumah tangga lainnya yang tidak berbahaya.

Setiap jenis limbah memiliki wadah khusus dengan warna dan label yang berbeda, sehingga petugas dapat langsung mengenali dan menangani sesuai prosedur. Misalnya, wadah berwarna kuning untuk limbah infeksius, coklat untuk limbah kimia farmasi. Wadah limbah hijau untuk limbah domestik organik dan abu abu untuk limbah domestik anorganik.

Selain penerapan teknis, RSUD Jombang juga gencar melakukan edukasi internal melalui pelatihan berkala bagi tenaga kesehatan dan petugas kebersihan. Pelatihan ini meliputi cara memilah limbah dengan benar, penggunaan alat pelindung diri (APD) saat menangani limbah, hingga prosedur pengangkutan dan pemusnahan yang aman.

Dian menambahkan bahwa pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pihak ketiga yang berizin KemenLHK untuk mengangkut dan memusnahkan limbah B3, sehingga proses pengelolaan berjalan sesuai regulasi dan tidak mencemari lingkungan hidup.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kesadaran akan pengelolaan limbah tidak hanya penting bagi tenaga kesehatan, tetapi juga bagi masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit. “Pengelolaan limbah medis bukan hanya tanggung jawab rumah sakit. Partisipasi masyarakat untuk tidak membuang limbah sembarangan, mematuhi aturan pemisahan limbah, dan menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit sangat dibutuhkan,” katanya.

Dengan berbagai langkah tersebut, RSUD Jombang berharap dapat menjadi contoh penerapan pengelolaan limbah padat yang baik di tingkat daerah. “Kami ingin menghadirkan rumah sakit yang aman, sehat, ramah lingkungan, dan menjadi kebanggaan masyarakat Jombang,” tutup Dian.

(Masruroh*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *