Peningkatan Literasi AI, Augmenta AI Labs Adakan Workshop di Selasar Coffee

Blitar, JendelaDesa.com – Di hadapan peserta ” Workshop Kuasai Seni Intruksi AI : Ubah Ide & Cara Kerja Menjadi Hasil Yang Berkualitas “, pengembang Augmenta Ai – Labs, Cahyo Inda Wahono menyampaikan bahwasanya kehadiran Augmenta Ai Labs sebagai penghubung pertumbuhan industri Artificial Intelligence (AI) yang berjalan dengan cepat dengan kesiapan tenaga kerja, di tengah perubahan besar dunia kerja.

Digelar di Selasar Cofee, lantai 2 pasar Legi kota Blitar, pada Minggu (28/12), para peserta batch#2 dengan latar belakang content creator, produser film, pengusaha, pekerja seni, adminitrasi perkantoran, pekerja media, hingga mahasiswa terlihat antusias mengikuti kegiatan interaktif menguasai intruksi kecerdasan buatan.

Dalam penyampaian materi, praktisi dengan pengalaman 25 tahun di dunia multimedia ini, mempunyai keahlian Producer Masterpiece Film, Executive Producer & Post Supervision Post Play Indonesia, Content Creator, dan masih banyak keahlian multimedia lainnya, memaparkan Artificial Intelligence merupakan kemampuan komputer untuk meniru cara berfikir, belajar dan mengambil keputusan seperti manusia, yang mana jenisnya terdapat Narrow Ai, General Ai dan Super Ai.

Kecerdasan buatan diciptakan John McCarthy seorang ilmuwan komputer Amerika Serikat.Cahyo Inda Wahono melanjutkan penjelasan tentang evolusi sistem kecerdasan buatan diawali Rule – Based Ai pada dekade 1950 dengan logika ” If Then ” yang diprogram secara manual. Bergeser ke tahun 2000, Ai belajar mengenali pola dari data atau Machine Learning. Sedangkan Deep Learning, Ai belajar dari pola komplek pada tahun 2010, hingga berlanjut ke Generative Ai, era Large Language Model (LLM) yang mampu menciptakan konten baru.

Artificial Intelligence bukan pengganti manusia, tetapi merupakan alat bantu super untuk bekerja lebih cepat dan pintar. Cahyo Inda memberikan uraian dampaknya terhadap dunia kerja, bahwa produktivitas dalam pemasaran dan konten sebesar 85%, efisiensi pekerjaan adminitrasi 70% serta 60% kecepatan riset dan analisa. Penyampaian pemahaman Ai dalam workshop yang lainnya, dijelaskan Cahyo Inda secara detail hingga pukul 17.00 WIB.

Ditempat yang sama, diminta tanggapannya digelarnya workshop penguasaan instruksi Ai, salah satu pengelola Selasar Cofee, Ahryan Festyananda yang juga pendiri Rumah Ekonomi Kreatif Berdikari Indonesia (Rumanekra), kepada Harian Forum.com menuturkan dirinya berawal ingin membantu teman – teman Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), bagaimana sebuah produk bisa mempunyai harga yang tinggi.

Dalam perjalanan, Ryan panggilan Ahryan Festyananda bertemu dengan Cahyo Inda Wahono, salah satu inisiator Augmenta Ai Labs yang mempunyai keahlian di bidang desain komunikasi visual, dari desain animasi, fotografi dan multimedia, kemudian dikembangkan sebuah platform digital Augmenta.

“Saya pendiri Rumah Ekonomi Kreatif Berdikari Indonesia atau Rumanekra, awalnya ingin membantu teman – teman UMKM bagaimana sebuah produk bisa naik harganya, mungkin dengan desain atau foto – foto produk.Ketika bertemu dengan Augmenta, dimana pak Cahyo salah satu inisiatornya yang mempunyai pengalaman di bidang desain komunikasi visual dari membuat film, fotografi dan lain – lainnya, beliau akhirnya mendevelop sebuah platform digital Augmenta, yang bertujuan menjembatani antara kemampuan AI dengan manusia.” tutur ketua Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Blitar Raya.

“Ada Augmenta untuk fotografi, ada video clip, ada pembuatan film, ada untuk jurnalis, tergantung kebutuhan untuk apa. Jadi tujuannya, untuk menyelesaikan gap antara manusia dengan kecerdasan buatan” pungkas Ahryan Festyananda. (Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *