Nganjuk, JendelaDesa.com- Aksi puluhan Aktifis dan LSM di Nganjuk mengelar unjuk rasa di depan kantor Pemerintahan Kabupaten Nganjuk, guna melaksanakan hak dan tanggung jawab masyarakat berperan aktif ikut serta mewujudkan penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dengan menaati norma hukum, moral dan sosial yang berlaku di masyarakat ( 09/7/2024).
Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan Salam Lima Jari, LSM GAKK juga Komunitas AWG, menuntut terkait 3 hal yaitu, tindak lanjut terkait adanya dugaan investor nekat dari PT Akhsa Energi Indonesia, yang telah melakukan dugaan penggelapan pajak, juga terkait PT Talenta Multi Kreasi Indonesia ( TMKI), yang diduga ijin sudah mati tetapi tetap melakukan penambangan, dan terkait adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa Karangsono, dan ini tidak sedikit, bisa mencapai milyaran, seperti apa yang disampaikan Yulia Margaretha selaku Ketua Salam Lima Jari.
Yulia Margaretha, usai melakukan mediasi bersama beberapa Dinas terkait menyampaikan bahwa, hari ini tidak ada kedatangan dari pihak yang kita demo, jadi mereka sepertinya sudah berkolaborasi untuk tidak mendatangi, itikat buruk mereka, mereka tampakkan dengan tidak ada keberanian untuk datang mempertanggung jawabkan yang mereka perbuat ” ujar Ketua Salam Lima Jari.
” Saya menginginkan ini tadi akan menjadikan tindakan tegas Pemerintah Daerah, utamanya terkait dengan perijinan, dan paling utama lagi terkait dengan pungutan – pungutan liar, dan sebenarnya yang bisa mengingatkan adalah Penegak Perda, apa gunanya mereka di bayar ” tegas Yulia Margaretha.
” Satu, terkait PT Akhsa yang saya anggap telah melakukan satu dugaan penggelapan pajak dan dugaan CSR menunggak, juga terkait perbaikan jalan, sedangkan untuk PT TMKI, yang sebenarnya ijin sudah mati, tetapi tetap melakukan penambangan, sehingga ini menjadikan satu pertanyaan, kita patut menduga bahwa itu tindakan maling ” ujarnya.
” Dan terkait adanya pungli yang dilakukan oleh Kepala Desa Karangsono bersama Kamituwo sebagai Bendahara, dan dugaan pungli ini kaitannya bukan jumlah uang yang tidak sedikit, tapi ini luar biasa jumlahnya, kalau kita hitung pertahunnya, itu menjadi milyaran ” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Yulia Margaretha selaku Ketua SLJ, ia mengganggap bahwa pertemuan pada hari ini dianggap tidak puas dengan tidak ada hasil, dan kami akan tetap melakukan aksi unjuk rasa lagi yang lebih besar ” pungkasnya.
Sedangkan Judi Ernanto selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan, ditemui usai mediasi menjelaskan, bahwa agar semua permasalah tambang di TMKI dan PT Akhsa dapat di selesaikan, sesuai dengan prosedur, PAD Kabupaten Nganjuk tetap berjalan, pengelolaan lingkungan harus tetap di perhatikan, sebagai skala prioritas, kami akan segera menurunkan tim untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di lokasi, semua tetap kita koordinasikan, dengan Propinsi ” jelasnya.
” Tim terpadu akan segera mengakses ke lokasi, agar informasi itu benar – benar valid dan tidak sepihak ” pungkasnya.
( red/ gik)