Merasa Dirugikan, Babinsa Desa Perning akan Minta Hak Jawab Terkait Berita Yang Beredar

Berita1972 Dilihat

Jatikalen, JendelaDesa.Com – Polemik di Desa Perning yang di profokatori salah satu oknum perangkat desa, seakan-akan membuat suasana tidak kondusif.

Muncul pemberitaan yang menyudutkan salah satu anggota forpimdes, dan berita tersebut muncul tanpa konfirmasi dengan yang bersangkutan.

Ditemui dirumahnya, Sertu Sudarto Babinsa Perning yang disebut -sebut dalam berita tersebut merasa dirugikan atas pemberitaan tidak bertanggung jawab tersebut.

Awalnya menurut Sertu Sudarto (Babinsa) di Desa Perning ada persoalan, terkait keberatan jalan yang dilalui armada yang membawa material dari tambang menuju bongkaran di Desa Ngasem.

Mereka menganggap bahwa pembangunan jalan di Desa Perning tertunda karena adanya tambang, “sampai kapan pun jalan ini tidak akan dibangun karena ada tambangnya,” begitu kata – kata yang disampaikan oleh salah satu oknum perangkat desa.

Sertu Sudarto selaku Babinsa merasa ikut bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban Desa Perning, dia mempunyai inisiatif untuk mengumpulkan RT/RW dan warga yang terdampak namun sebagian tidak datang, “Tujuan saya hanya ingin memfasilitasi, dan mendengarkan keluh kesah mereka, karena ketertiban keamanan adalah tugas kita bersama, saya juga kordinasi dengan Brigka Setyo Aji Bhabinkamtibmas Perning serta Sahari Kepala Desa Perning.” Ujar Sudarto

Saya juga undang Arif Wibowo selaku pemilik tambang, karena tujuan saya memang memfasilitasi saja, “soal ternyata saudara Arif Wibowo selaku pemilik tambang memberikan ganti transport kepada yang hadir, wah itu bukan bagian dari tugas saya, dan saya juga tidak diberitahu sebelumnya, saya harus luruskan berita di media yang muncul tersebut, saya akan minta hak jawab kepada media yang bersangkutan.” Pungkasnya.

Sementara itu Arif Wibowo selaku pemilik tambang saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya telah memberikan ganti transport kepada mereka yang hadir, sebagai ikatan persaudaraan, “Tepo seliro ne wong jowo, ngrepoti wayahe istirahat, kudu pangerten”(sopan santunnya orang Jawa, harus pengertian, merepotkan waktu saat istirahat/Jawa Red), kemudian hal itu diplintir dan diartikan lain, silahkan saja, saya tidak ada niatan buruk sama sekali dengan warga Perning, dan saya tegaskan juga, bahwa pertemuan tersebut ada daftar hadir maupun berita acaranya dari usulan – usulan warga terdampak, yang ditanda tangani Forpimdes dan saya sendiri” tukas Arif

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *