Rejoso, JendelaDesa.com- Terkait Pelantikan Perangkat Desa Puhkerep Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, tersebar berita diduga setor 1,5 Milyar untuk jadi Sekretaris Desa, yang pelaksanaanya pada 27 Desember 2022 di Balai Desa Puhkerep.
Beberapa Peserta yang tidak lolos mengikuti ujian di UNMER Malang, akan melakukan unjuk rasa dengan didampingi dari warga yang menolak adanya Pelatikan tersebut, yang dugaan, karena dalam ujian sudah kong kali kong antara pihak Unmer, pihak Desa dan Peserta dengan nilai tertinggi, dan meminta harus dilakukan ujian ulang (26/12/2022).
Bahkan lama sebelumya sudah bisa diduga siapa yang akan menjadi Sekretaris Desa ( CARIK) di Desa Puhkerep Kecamatan Rejoso, dan hal itu disampaikan oleh beberapa Peserta Calon Sekretaris Desa (Carik) kepada Awak Media, juga dikatakan nya ada permainan dari oknum BPD di Desa nya.
Sebut saja MS ( inisial), ia adalah salah satu Peserta Ujian Perangkat Desa (CARIK) asal Desa Puhkerep, saat ditemui Awak Media dirinya mengatakan, bahwa ujian perangkat desa tidak transparan, dan itu dilakukan banyak kejanggalan ” ujarnya.
“Saya juga mendapat kabar dari Budenya TY ( yang lolos ujian dengan nilai tertinggi) berjualan sayur, ia mengatakan kalau itu sudah wajar, “lha wong katanya TY, dia membayar 1,5 M, dan lagian dia juga pintar, lulusan ne ae S2″ ujar MS sambil menirukan ucapan penjual sayur ( Budenya TY yang lolos ujian perangkat dengan nilai tertinggi).
MS juga menambahkan kalau uang tersebut dugaan diberikan ( disetorkan) kepada Ketua BPD Desa Kepuhkerep yang bernama YN ( inisial), nantinya juga akan dibagikan juga kepada perangkat yang lainnya ” imbuhnya.
Sebut saja MP ( inisial ), ia juga salah satu peserta ujian Perangkat Desa, mengatakan kalau dalam ujian di UNMER banyak mengalami kejanggalan, mulai dari soal ujian, tempat duduk, komputer, dan masih ada kejanggalan – kejanggalan lainya, ia juga membenarkan, dengan hasil nilai ter tinggi yaitu 112 ( TY ) , dan menduga telah mengeluarkan uang sebesar kurang lebih yaitu lebih 1,2 M, itu warga juga banyak yang mendengar ” jelasnya.
Sedangkan KR ( inisial ), juga salah satu peserta ujian mengatakan kalau ujian Perangkat Desa yaitu Sekretaris Desa di Desanya Puhkerep, harus dilakukan tes ulang, karena dugaan saya tes yang kemarin sudah diatur, karena saya mendengar sebelumnya, kalau nanti yang jadi Carik adalah dia ( TY ), dan banyak tersebar suara – suara kalau dia ( TY ) mengeluarkan uang sebesar 1,5 M untuk jadi Sekretaris Desa, pokoknya harus dilakukan tes ulang ” ujarnya dengan nada marah.
“Katanya Nganjuk harus Nol Rupiah, tapi nyatanya kok bayar segitu banyak, iki piye?, pokoknya pelantikan harus gagal, dan harus dilakukan ujian ulang, besuk kami bersama peserta lainnya dan warga akan meminta untuk dilakukan ujian ulang ” harap KR.
Sedangkan salah satu warga yang enggan disebut namanya juga mengatakan, bahwa apa yang ia dengar adalah. “TY telah membayar uang sebesar 1,5 M, untuk menjadi Sekretaris Desa, pokok besuk di lihat aja, kalau TY yang jadi berati benar telah membayar 1,5 M, kalau TY tidak jadi, itu wajar, karena dia orangnya tidak pintar ” katanya.
Sedangkan YN selaku ketua BPD yang diduga telah menerima setoran uang tersebut, saat dikonfirmasi melalui via Telepon tidak menjawab, tetapi saat dihubungi lagi, istrinya mengatakan kalau bapak masih di sawah, dan pulangnya saya tidak tahu ” ujarnya.
(gik)