Evakuasi Sumbatan Bambu di Jembatan Desa Plosoharjo – Pace

Berita729 Dilihat

Pace, JendelaDesa.com- Aliran Sungai Bodor yang berada di Dusun Mojorejo Desa Plosoharjo Kecamatan Pace, pada siang 16/02/2023 sekira pukul 14.00 WIB, di guyur hujan deras, hingga mengakibatkan aliran Sungai Bodor tersumbat oleh tebangan bambu hingga menyebabkan banjir sampai meluap ke perkampungan warga. Dan hari ini pihak BPBD, PUPR – BBWS Brantas, di bantu TNI beserta warga melakukan evakuasi ( 17/02/2023).

Dijelaskan Sipon, salah satu warga Dusun Mojorejo, sebelum terjadinya luapan air Sungai Bodor, pada Senin kemarin dilakukan gerakan penebangan, namun dirobohkan dan tidak dibuang, rencana mau diambil tebangan bambu – bambu, tapi keburu hujan mulai dari jam 2 hujan sangat deras, sehingga bambu – bambu tersebut kebawa arus ” ujarnya.

“Saking banyaknya tebangan bambu (Pring), akhirnya terbawa arus sungai dan menyumbat cukup banyak di bawah jembatan, sehingga aliran sungai tidak bisa jalan, akhirnya keluar sampai ke pemukiman warga” lanjut Sipon.

Terkait penebangan Pohon Bambu (Pring), Sipon menjelaskan biar tidak terjadi longsor, karena Pohon Bambu ( Pring ) kalau tidak dikepras, tertiup angin kencang dan yang bagian bawah gemplah (longsor)” pungkasnya.

Ditempat yang sama juga dijelaskan PB warga setempat, bahwa bambu – bambu tersebut di tebang pihak Desa, kalau bambunya dipakai sendiri, itu harus ditebang sendiri, dan kalau tidak dibutuhkan, pihak desa yang akan menebang ” jelasnya.

“Ditebang itu sebenarnya biar tidak longsor, kalau panjangkan diterpa angin tanahnya bisa bongkat (longsor), belum sampek bersih – bersih banjir sudah meluap, malah kebingungan sendiri ” ujarnya.

Dan hingga sampai pukul 12.00 Wib, semua warga Desa Plosoharjo dibantu pihak BPBD, PUPR – BBWS BRANTAS, TNI, masih berupaya evakuasi tumpukan bambu yang menyumbat aliran Sungai Bodor tersebut.

Dan salah satu oknum berpakaian Korpri, yang mengaku anggota BPBD, melarang awak media untuk mewawancarai siapapun, karena hanya menganggu jalannya evakuasi, padahal waktu itu sudah mulai istirahat, dan ternyata menurut informasi, oknum berpakaian Korpri tersebut bukan dari Dinas BPBD, melainkan pegawai Kecamatan Pace, inisial KWT. (Gik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *