Nganjuk, JendelaDesa.com- Bertempat di Pendopo KRT Sosro Koesoemo Pemkab Nganjuk, telah digelar Pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) dan Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang ( DPC), Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia ( APKLI ) se Kabupaten Nganjuk Periode 2022 – 2025 ( 21/03/2023).
Pengukuhan dan Pelantikan DPD dan DPC APKLI oleh Ketua DPW APKLI Provinsi Jawa Timur Deky Sugeng, ini dilakukan guna Perbaikan Ekonomi dan Kebangkitan Jiwa Entrepreneurship pada pelaku Usaha Mikro khususnya di wilayah Kabupaten Nganjuk, yang dihadiri juga Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Anggota DPR RI Komisi VI Abdul Hakim Bafagih.
Dalam sambutannya selaku Ketua DPW APKLI Provinsi Jawa Timur Deky Sugeng menjelaskan bahwa para pelaku usaha mikro harus bermitra dengan Provinsi, agar para usaha mikro kecil bisa terayomi, dengan slogan Optimis Jawa Timur Bangkit.
” Saya berharap supaya para pelaku usaha mikro di Nganjuk, agar lebih Kompak dan Nyawiji, dan agar memperkenalkan produk – produk yang perlu diperkenalkan, bahwa Nganjuk itu punya produk, dan harus disuport dan kerjasama, supaya produk unggulan ini bisa menjadi suatu keistimewaan di Kabupaten Nganjuk ” harapnya.
Sedangkan Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan bahwa PDRB di Kabupaten Nganjuk kurang lebih adalah 30 Trilyun, dan ini adalah luar biasa, pendapatan perkapita orang Nganjuk itu rata – rata setiap orang itu punya pendapatan kurang lebih 28 Juta per Tahun.
” Berarti kalau kita hitung, orang Nganjuk itu pendapatannya 2, 333 juta per Bulan, dan pertumbuhan ekonomi kurang lebih 4, 84 %, dan target kita Tahun ini 5 % ” jelasnya.
” Dan mulai hari ini pedagang kaki lima di Nganjuk harus mulai mempunyai kesadaran, dan Pemerintah Daerah sangat respek dan mendukung kegiatan – kegiatan pedagang kaki lima, dan yang harus perlu kita bangun adakah mental berusaha, dan perlu waktu 30 Tahun ” lanjut Kang Marhaen sapaan Plt. Bupati Nganjuk.
Lebih lanjut di katakan Kang Marhaen, bahwa mental usaha, mental sukses, mental tangguh itu yang harus dibangun di APKLI, bukan mental proposal ” ujarnya.
” Kita juga harus berani mimpi, dan mimpi adalah pilu dari kenyataan, untuk berani gagal dan sukses, terutama untuk berani gagal, itu yang harus disiapkan, mental usaha harus dibangun dengan mental gagal ” pungkasnya.
Sedangkan Abdul Hakim Bafagih, dalam kesempatannya menjelaskan, bahwa masih banyak orang yang belum memahami klasifikasi dan difinisi, yang mendidik yang berkaitan dengan UMKM.
Lebih lanjut dikatakan Abdul Hakim Bafagih, Anggota DPR RI Komisi VI, bahwa 99 % pelaku usaha/ UMKM di Indonesia, itu menyumbangkan 60, 5 % dari Domestik bluto, uang yang berputar dari para pengusaha – pengusaha UMKM ” jelasnya.
“Dan saya punya 4 hal, yang pertama adalah sinergitas antar pelaku usaha dengan pihak – pihak terkait, kedua hilangkan stickman bahwa PKL itu mengotori jalan, mari bersama menjaga lingkungan agar supaya citra dari pedagang itu cakep, ketiga kita bersama – sama untuk memperkuat literasi berkaitan dengan legalitas dan keuangan, dan yang ke empat tetap semangat dan bertumbuh ” jelasnya.
( gik)