ABMI Hearing Dengan Komisi II Terkait Pemasaran Dan Bawang Merah

Berita472 Dilihat

Nganjuk,JendelaDesa.com-Terkait anjloknya ( turun ) harga Bawang Merah, khususnya di wilayah Kabupaten Nganjuk, Asosiasi Bawang Merah Indonesia ( ABMI ) yang ada di Nganjuk, bersama Komisi II DPRD Kabupaten Nganjuk, Dinas Pertanian ( Disperta ) juga dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag ), telah menggelar hearing terkait Pemasaran dan Produksi Bawang Merah, yang bertempat di Ruang Rapat Komisi II DPRD Nganjuk ( 09/11/2023).

Sejumlah perwakilan Asosiasi Bawang Merah Indonesia ( ABMI ) yang ada di Nganjuk, sebanyak 5 orang yang di Ketuai Akat, saat hearing bersama Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Nganjuk Bashori, juga Kepala Dinas Pertanian Nganjuk Muslim Harsoyo, beserta Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menyampaikan tuntutannya dalam rangka mencari solusi, bagaimana menjadikan suatu rumusan agar nanti kedepannya  tidak terjadi keterpurukan harga di tingkat petani seperti saat ini ” ujar Akat saat ditemui usai hearing.

Lebih lanjut di sampaikan Akat selaku Ketua ABMI Nganjuk, ” jadi pola yang seperti apa yang kita lakukan bersama – sama, yang nantinya akan menjadi formula untuk diaplikasikan ke masyarakat, yang nantinya bisa mempunyai nilai tambah bagi petani bawang merah yang ada di Kabupaten Nganjuk,

” Saya berharap beliau ( Komisi II ), bisa kita ajak melakukan studi banding ke wilayah yang sudah berhasil melakukan pembangunan cold storage sehingga mampu mengendalikan harga jual, dan  pembangunan cold storage semoga bisa dibiayai oleh Pemerintah Daerah dan ada upaya – upaya untuk merealisasikan itu, dan Alhamdulillah sudah direspon apa yang kita sampaikan ke Komisi II, dan kami juga berharap, nanti pada saat menanam yang berikutnya, antara produksi dan kebutuhan konsumsi bisa seimbang, dan semoga harga lebih naik lagi ” harap Akat.

Akat, Ketua ABMI memakai Blangkon

 

Sedangkan Bashori, selaku Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Nganjuk menyampaikan bahwa ini adalah masalah menyebabkan harga bawang merah anjlok karena produk melimpah sedang kebutuhan konsumen tetap, ” jadi setelah kita bicarakan panjang lebar dengan Dinas dan ABMI, akhirnya kita punya kesimpulan bahwa di Nganjuk nanti harus ada cold storage, untuk menyimpan bawang merah, sehingga susutnya tidak terlalu besar, dan Insya Allah usulan ABMI untuk mendapatkan bantuan cold storage kepada Dinas Ketahanan Pangan dan  Pertanian nanti akan direalisasikan  dan nantinya di Nganjuk ini bisa mempunyai cold storage , biar nanti penyusutan dari bawang merah tidak terlalu besar ” harap Bashori.

” Kalau harga turun, nanti bisa disimpan dulu, bila nanti harganya naik atau sudah ada untung baru dijual, dan Dinas hanya menjembatani, pengelola pertama dari Dinas, nanti kalau untuk seterusnya dari ABMI sendiri, tapi dibawah naungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ” pungkasnya.

(Gik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *