Nganjuk, JendelaDesa.com- Terkait adanya pemberitaan pada 19 Mei 2023 ” SPBU Yang Berada Di Desa Mlorah – Rejoso, Diduga Diprioritaskan Untuk Karyawan Dan Saudara Pengelola “, mengundang banyak tanggapan dari masyarakat, bahkan salah satunya adalah warga Kecamatan Gondang, dirinya mengatakan bahwa apa yang tertulis dalam pemberitaan itu adalah benar, bahkan kepada awak media JendelaDesa.com, dirinya juga mengeluhkan terkait SPBU yang ada di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso, Minggu (21/05/2023).
Sebut saja WNS, dirinya mengatakan bahwa pemberitaan itu memang benar, bahkan dirinya tidak hanya satu dua kali mengalami apa yang menjadi keluhan masyarakat.
” Saya kenal sama salah satu karyawan POM, tapi setiap saya tanya Solar selalu jawab tidak ada, tapi anehnya besuknya setiap hari membawa Solar, pernah saya tanya teman saya di Gondang, kok sering dapat Solar dari mana, dia menjawab di setor salah satu karyawan POM tersebut ” ujarnya dengan nada kesal.
” Saya beli Solar sebenarnya tidak banyak, hanya untuk Bur di sawah dan mobil buat carteran, pokok saya datang untuk beli 4 – 5 kali baru dapat, dan saya sering lihat karyawan POM tersebut ngirim ke toko – toko di Desa saya pakai mobil, sudah didalam botol aqua sudah ada label harganya seharga 16 – 17 ribu satu botol aqua, pertalite” lanjutnya.
Menangapi keluhan masyarakat terkait SPBU yang berada di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso, yang menjadi keluhan masyarakat, yang diduga diprioritaskan untuk karyawan dan saudara pengelola SPBU di Desa Mlorah, Yudi Ernanto selaku Asisten Ekbang di Pemerintahan Kabupaten Nganjuk, menangapi apa yang menjadi keluhan warga yang telah beredar di beberapa Media Online di Nganjuk.
Saat ditemui di Kantornya, Yudi Ernanto menjelaskan, ” bahwa terkait berita di POM yang berada di Desa Mlorah nanti bisa diklarifikasi bersama – sama, termasuk juga dengan instansi, yang mungkin juga dengan Dinas Perdagangan, juga dari Dinas Pertamina” ujarnya ( 22/05/2023).
” Karena sekali lagi POM itu untuk pelayanan masyarakat, karena kita menyadari saat ini di daerah sekitar Desa Mlorah tersebut membutuhkan BBM untuk memacu sektor Pertanian, dan dengan demikian maka tidak bisa kita biarkan, secepatnya mungkin kita klarifikasi ” kata Yudi Ernanto selaku Asisten Ekbang di Pemkab Nganjuk.
Lebih lanjut dijelaskan Yudi Ernanto, bahwa dengan adanya keresahan dan kegelisahan dari masyarakat itu segera teratasi, dan bila terkait tindakan yang punya kewenangan itu adalah pihak Pertamina, dan dari kami Pemerintah Daerah untuk mengkoordinasi, karena sekali lagi hal demikian ini memang lintas sektor yang menangani ” jelasnya.
” Kalau terkait sangsi kemungkinan dengan adanya berdirinya POM, itu juga kan persyaratannya seperti apa, sehingga kalau ada norma – norma yang dilanggar, otomatis dari Pertamina sendiri yang bisa memutuskan” pungkasnya.
Saat dikonfirmasi melalui via WhatSapp, salah satu karyawan SPBU yang diduga sering keluar masuk membawa BBM untuk disetorkan ke kios dan toko – toko, ia mengatakan, ” iya mas diberitakan tidak apa – apa kalau sudah ngomong pengawasnya, saya hanya karyawan, saya tidak punya hak, soalnya karyawan tugasnya jualan, yang menangani kan pengawasnya, kan karyawan tidak salah berjualan ” ucapnya melalui via WhatSapp.
Sedangkan WD selaku pengelola di SPBU Desa Mlorah Kecamatan Rejoso, tidak memberi tanggapan apa – apa terkait dugaan BBM diprioritaskan untuk karyawan saat dikonfirmasi melalui via WhatSapp, dan hingga hari ini, berita terbitkan tidak ada jawaban dari pihak pengelola.
( gik)