Peningkatan suhu udara panas dalam beberapa hari terakhir menjadi salah satu pemicu dan mempunyai dampak kerawanan terjadinya kebakaran. Dalam dugaan pemanas tungku yang menggunakan bahan bakar berupa serbuk kayu, dan terjadi percikan pemanas yang tertiup oleh blower, mengakibatkan terbakarnya alas kandang ayam terdiri dari bahan sekam kering dan terpal yang mudah terbakar.
Ali Choirul warga dusun Pinggirsari RT.002 RW.002, desa Pinggirsari, kecamatan Ngantru, kabupaten Tulungagung telah mengalami kerugian satu miliar seratus juta rupiah, atas terbakarnya kandang ayam miliknya. Kandang ayam 2 lantai yang berlokasi di dusun Wonorejo RT.005 RW.001 Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, yang menampung 17.000 ekor ayam, pada pukul 02.00 WIB, Kamis (12/9) mengalami kebakaran.
Disampaikan Teddy Prasojo, Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar kepada JendelaDesa.com, diperoleh dari beberapa sumber informasi terjadinya kebakaran bahwasanya, korban Ali Choirul mengetahui ada kepulan asap ditengah – tengah area kandang ayam miliknya yang mempunyai ukuran lebar 12 meter dengan panjang 32 meter.
Teddy menambahkan penjelasannya, pada saat terjadinya kebakaran kondisi listrik masih dalam keadaan menyala, namun dengan segera dimatikan oleh pemilik kandang. Dengan adanya kejadian tersebut, selanjutnya Ali Choirul melaporkan kejadian ke kepolisian sektor Udanawu. Dan setelah memperoleh laporan, anggota kepolisian sektor Udanawu meneruskan laporan ke petugas piket pemadam kebakaran Kabupaten Blitar.
“Setelah menerima laporan adanya kebakaran, anggota piket langsung menyiapkan peralatan kemudian segera menuju lokasi dan melakukan pemadaman kandang ayam. Dari informasi yang diterima, area tersebut digunakan untuk pembesaran ayam yang di lengkapi dengan alat pemanas bibit ayam atau DOC (Day Old Chicken.red), dengan menggunakan alat bakar tungku dengan bahan bakar serbuk kayu.
Terbakarnya kandang ayam, diduga karena percikan dari serbuk kayu di dalam tungku pemanas kandang kemungkinan tertiup oleh blower, yang mana bagian bawahnya terdapat terpal dan juga sekam kering. Tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian materiilnya kurang lebih satu miliar seratus juta rupiah ,” jelas Teddy Prasojo.(Ans)